SURABAYA – Pemkot Surabaya bersama APEKSI dan PT Kinarya Cipta Kreasi menyuguhkan keanekaragaman seni dan budaya nusantara ke dalam acara Indonesian International Arts Festival di Munas APEKSI 2025. Beragam seni dan budaya ditampilkan oleh 32 daerah.
Indonesian International Arts Festival merupakan ajang lomba sekaligus pengenalan identitas kesenian dan budaya dari kota yang tergabung di dalam APEKSI. Acara ini digelar selama tiga hari berturut-turut, mulai tanggal 8-10 Mei 2025 di open space Grand City Mal.
Direktur PT Kinarya Cipta Kreasi, Windu Wijaya mengatakan, tujuan adanya kegiatan ini adalah untuk mengenalkan kekayaan seni dan budaya Indonesia ke mancanegara. Windu menyebutkan, kegiatan ini diikuti oleh 32 delegasi kota yang tergabung di dalam APEKSI.
“Kami ingin seni budaya Indonesia bisa go international. Selain itu, pada acara ini kami juga mendatangkan special guest performance yaitu penampilan khusus dari seni budaya Cina dan Tiongkok,” kata Windu, Jumat, (9/5/2025).
Dalam acara ini ada berbagai kesenian dan budaya yang ditampilkan. Salah satunya, seni Tari Piring kontemporer yang disuguhkan oleh delegasi Kota Padang. Tari Piring kontemporer yang ditampilkan di awal acara, membuat sejumlah pengunjung takjub. Karena, tarian ini dipadukan dengan pencak silat, permainan musik, dan tarian tradisional khas Kota Padang.
Tidak hanya itu, para pengunjung juga dihibur dengan penampilan kesenian Barongsai. Tampilan kesenian tersebut semakin tampak meriah, saat seniman Barongsai mencoba berinteraksi dengan para pengunjung Indonesian International Arts Festival.
Windu menjelaskan, di acara ini tidak hanya ada tampilan seni dan budaya saja, akan tetapi juga ada berbagai stand Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) binaan Pemkot Surabaya. Di acara ini, pengunjung tidak hanya bisa menikmati hiburan seni dan budaya saja, namun juga bisa mencicipi makanan dan minuman khas Kota Pahlawan.
“Jadi selain tampilan seni dan budaya, dalam acara ini kami juga hadirkan sajian khas Surabaya dari teman-teman UMKM,” ujarnya.