Istilah Penggalang (tingkatan dalam Pramuka) ini dilatarbelakangi semangat Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Semangat Sumpah Pemuda harus menjadi dasar filosofi beraktifitasnya Pramuka Penggalang. Mereka adalah pribadi yang mulai mandiri namun masih tetap membutuhkan kehadiran orang dewasa. Gen-Alpha hadir lengkap dengan segala problematikanya.
Gerakan Pramuka memberikan Pendidikan life skill, soft skill, hard skill, serta dilengkapi dengan kecerdasan SESOSIF yaitu kecerdasan spiritual, Emosional, Sosial, Intelektual, dan Fisik yang menjadi postur ideal seorang Pramuka sebagai generasi pembawa perubahan untuk bangsa Indonesia.
Wajib kita sadari bahwa Undang-Undang menghadirkan seorang Kepala Sekolah sebagai Kamabigus. Siaran pers Nomor: 100/sipers/A6/IV/2024 bahwa Kemendikbudristek memastikan Kepramukaan tetap menjadi Ekstrakurikuler yang wajib disesiakan sekolah. Dirgahayu Gerakan Pramuka. Satyaku kudarmakan, darmaku kubaktikan. Pramuka berjiwa Pancasila menjaga NKRI. (*)
*) Penulis adalah Andalan Nasional Bidang Orgakum, Waka Kwarcab Lumajang Bidang Orgakum, dan Mengajar di Pasca Sarjana ITB Widya Gama Lumajang.