Madiun  

Gubernur Khofifah Optimis Perguruan Silat Perkuat Pilar Persatuan dan Kesatuan Bangsa

Gubernur Khofifah Optimis Perguruan Silat Perkuat Pilar Persatuan dan Kesatuan Bangsa

MADIUN (WartaTransparansi.com) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa optimistis bahwa Persaudaraan Setia Hati Winongo (PSHW) Tunas Muda bersana perguruan pencak silat lainnya  mampu menjadi pilar penguat tegaknya persatuan dan kesatuan bangsa.

Optimisme itu disampaikan Gubernur Khofifah dalam sambutannya pada Peringatan Suran Agung ke-122 Persaudaraan Setia Hati Winongo (PSHW) Tunas Muda Madiun di Lapangan Winongo, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun, Minggu (6/7).

Menurut, Khofifah PSHW Tunas Muda Madiun ini tidak hanya mengajarkan meningkatkan kualitas diri secara fisik tetapi juga membangun karakter, mental, spiritual, dan akhlakul karimah, serta nilai ke-Indonesiaan.

“Apa yang diajarkan oleh PSHW Tunas Muda Madiun ini InsyaAllah akan jadi pilar penguat tegaknya negara kesatuan Republik Indonesia,” ujarnya.

Di hadapan puluhan ribu pendekar dan simpatisan PSHW Tunas Muda, Gubernur Khofifah menyampaikan penggemblengan yang dilakukan di perguruan silat ini patut diapresiasi. Karena tidak hanya tentang olah fisik tetapi juga peningkatan ketakwaan dan penegakan amar ma’ruf nahi mungkar, serta semangat menjaga NKRI.

“Sesungguhnya ini proses yang kita tentu berharap bahwa makin hari pilar-pilar penguat NKRI makin banyak, makin kokoh makin kuat” katanya.

Di kesempatan ini, Gubernur Khofifah juga mengajak seluruh masyarakat termasuk yang tergabung dalam PSHW Tunas Muda Madiun untuk bersama-sama memperkuat tali silaturahmi, persatuan dan persaudaraan.

Hal tersebut, lanjut Khofifah telah tampak pada perayaan kali ini, dimana keempat belas simbol dari perguruan silat di Madiun disiapkan dalam bentuk, ukuran dan tinggi yang sama. Khofifah menilai hal ini sebagai bentuk pengakuan kesetaraan diantara mereka.

“Ada 14 perguruan pencak silat yang menurut saya luar biasa karena menyiapkan simbol-simbol itu dengan ukuran yang sama, artinya egalitarianisme diantara perguruan silat sebetulnya selalu dimaksimalkan untuk dibangun kesetaraan diantara mereka,” terangnya.

Gubernur perempuan pertama di Jatim ini berharap apa yang disiapkan untuk simbol-simbol perguruan tinggi pada perayaan Suran Agung kali ini mampu direfleksikan oleh semua pendekar dan simpatisan agar bersama-sama mempererat persaudaraan.

“Mudah-mudahan ini menjadi bagian dari persaudaraan sejati diantara kita semua bukan hanya antar perguruan silat tetapi juga antar semua warga bangsa,”harapnya.

Secara khusus, Khofifah menyampaikan PSHW Tunas Muda telah membuktikan diri sebagai organisasi pencak silat yang memiliki peran krusial dalam pembentukan moral dan mental generasi muda. Regenerasi yang luar biasa juga akan berpengaruh besar terhadap karakter generasi bangsa ke depan.

“Kita bisa melihat regenerasinya luar biasa, saya rasa anak-anak SD sudah tampil dengan gerakan-gerakan yang sangat _presize_ dan tentu bukan gerakannya saja, tapi bahwa mereka dibangun karakternya mereka diisi akhlaknya dan mereka diberi nafas keindonesiaan yang kuat,” katanya.

Di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks, Gubernur Khofifah menyebut peran organisasi seperti PSHW Tunas Muda menjadi semakin vital. Pasalnya organisasi ini tentunya mampu membimbing, menginspirasi, dan membentengi generasi muda dari berbagai pengaruh negatif.

“Caranya dengan mendorong untuk berkarya, berinovasi, dan memberikan kontribusi terbaik bagi kemajuan daerah dan negara,” terangnya.

Pemprov Jatim sangat mengapresiasi segala dedikasi dan kontribusi PSHW Tunas Muda Madiun dalam membina kepemudaan dan melestarikan warisan budaya pencak silat. Karena hal ini sejalan dengan komitmen pemprov untuk terus mendukung dan bersinergi mewujudkan pembangunan di Jatim.

“Khususnya dalam pengembangan sumber daya manusia unggul dan pelestarian seni budaya,” teganya. (*)

Penulis: Amin Istighfarin