Opini  

Asyuro Awal Cakada Memantabkan Pilkada

Asyuro Awal Cakada Memantabkan Pilkada
Djoko Tetuko Abdul Latief

Oleh Djoko Tetuko (Komut Media Koran Transparansi)

Tahapan penyelenggaraan Pilkada 2024 untuk memilih gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati, serta walikota dan wakil walikota telah dimulai dengan tahapan pemenuhan persyaratan dukungan pasangan calon perseorangan.

Perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024, pemungutan suara akan dilaksanakan pada 27 November 2024. “Pilkada Serentak tahun 2024 akan diikuti sebanyak 37 provinsi, kemudian 508 kabupaten/kota yang akan menyelenggarakan Pilkada Serentak 2024.

Berdasarkan Peraturan KPU (PKPU) Nomor 2 Tahun 2024 tentang Tahapan dan Jadwal Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota Tahun 2024, tahapan pemenuhan persyaratan dukungan pasangan calon perseorangan dilakukan pada 5 Mei 2024 hingga 19 Agustus 2024.

Sebagaimana diketahui bahwa kehadiran bulan Muharram disambut dengan penuh suka cita oleh umat Islam di seluruh dunia. Ada banyak sekali amalan yang dianjurkan serta mendatangkan pahala, salah satunya puasa Asyura.

Dalam Islam, Asyura termasuk puasa yang dianjurkan. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah dalam HR Muslim, bahwa puasa di bulan Muharram adalah ibadah puasa terbaik dan paling utama setelah bulan Ramadan.

Puasa Asyura dilaksanakan pada 10 Muharram. Di tahun 2024 ini, jika merujuk pada kalender Islam hijriyah oleh Kemenag RI, maka puasa Asyura dapat dilakukan pada hari Selasa, 16 Juli 2024. Dan hasıl Rukyatul Hilal PBNU harı Rabu, 17 Juli 2024.

Selain itu, kita juga disunnahkan untuk melaksanakan puasa sehari sebelumnya, yaitu 9 Muharram yang disebut puasa Tasu’a, serta 1 hari sesudahnya yaitu 11 Muharram.

Puasa Tasu’a dan puasa 11 Muharram merupakan pelengkap puasa Asyura pada 10 Muharram yang menjadi pembeda umat Islam dengan umat Yahudi yang sama-sama melakukan puasa di hari Asyura.

Hukum puasa Tasu’a dan Asyura adalah sunnah muakkad atau sangat dianjurkan. Adapun anjuran diterangkan dalam hadits Rasulullah SAW, yang artinya:

“Dari Ibnu Abbas RA bahwa Rasulullah SAW berpuasa pada hari Asyura dan menyuruh untuk berpuasa pada hari itu.” (HR Bukhari dan Muslim).

Sementara, puasa Tasu’a dianjurkan sebagaimana hadis berikut:
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa pada hari Asyura dan memerintahkan berpuasa. Para sahabat berkata: “Ya Rasulullah, sesungguhnya hari itu diagungkan oleh Yahudi.” Maka beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Di tahun depan insyaAllah kita akan berpuasa pada tanggal sembilan.”, tetapi sebelum datang tahun depan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah wafat.” (HR. Muslim)

“Saya niat puasa sunnah Asyura karena Allah SWT.” Dapat melafalkan niat puasa Asyura pada malam hari sebelum masuk waktu subuh di tanggal 10 Muharram.

Tetapi, jika Anda terlupa membaca niat atau mendadak ingin berpuasa, maka diperbolehkan berniat di pagi maupun di siang hari sejauh selama belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa, seperti makan dan minum sejak subuh.

Niat Puasa Tasu’a

Yang pasti, ada beberapa keutamaan puasa Asyura, berikut ini diantaranya:
1. Puasa yang Diutamakan Setelah Ramadan
Rasulullah bersabda bahwa puasa di bulan Muharram paling utama setelah berpuasa di bulan Ramadan.

Suatu hari Abu Hurairah bertutur, Rasulullah SAW ditanya: “Salat manakah yang lebih utama setelah salat fardhu?” nabi bersabda: “yaitu salat di tengah malam.” Mereka bertanya lagi: “Puasa manakah yang lebih utama setelah puasa Ramadan?” Nabi bersabda: “Puasa pada bulan Allah yang kamu namakan bulan Muharram.” (HR Ahmad, Muslim Abu Daud).

  1. Menghapus Dosa Setahun yang Lalu
    Berpuasa pada bulan bulan haram atau asyhurul hurum (mulia), sangatlah istimewa. Hal ini karena berdasarkan sejumlah hadis, bahwa puasa Asyura dapat menghapus dosa setahun yang telah lalu.

“Diriwayatkan dari Abu Qatadah ra: sungguh Rasulullah saw bersabda pernah ditanya tentang keutamaan puasa hari Asyura, lalu beliau menjawab: Puasa Asyura melebur dosa setahun yang telah lewat”. (HR Muslim)

  1. Berpuasa di Bulan Muharram Menjadi Awal yang Baik
    Selain paling utama setelah Ramadan, puasa di bulan Muharram merupakan awal yang baik. Berikut ini pendapat Imam al-Qurthubi terkait puasa di bulan Muharram:

“Puasa Muharram menjadi puasa yang paling utama karena Muharram merupakan awal tahun baru, maka pembukaannya adalah dengan puasa yang merupakan amal paling utama”. (Jalaluddin as-Suyuthi, ad-Dîbâj ‘ala Muslim, [Arab Saudi, Dârubnu ‘Affân, cetakan pertama: 1416 H/1996 M], juz III, halaman 251).

  1. Pelengkap Ibadah di Bulan yang Mulia
    Sebagaimana diketahui, bulan Muharram adalah salah satu dari 4 bulan asyhurul hurum atau bulan yang mulia. Menjalankan puasa Muharram, termasuk puasa Tasu’a dan Asyura, dapat menjadi pelengkap ibadah di bulan tersebut.

Dalam hadis, Rasulullah SAW menganjurkan kaum muslim agar melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadan dan bulan yang mulia.

“Puasalah bulan Sabar (Ramadan) dan tiga hari setelahnya, dan puasalah pada bulan-bulan mulia.” (HR Abu Dawud, Ibnu Majah dan lainnya).

Itulah beberapa hal seputar puasa di bulan Muharram yang wajib diketahui beserta niat dan keutamaan yang menyertainya. Pastikan berbuat kebaikan agar bulan Muharram menjadi bulan ladang pahala, salah satunya dengan bersedekah.
Menyediakan berbagai layanan yang memudahkan untuk beribadah, mulai dari kemudahan zakat, infaq, sedekah, dan wakaf.

Dalam tradisi Jawa Muharam pada tanggal 10 (Asyuro) dipakai nama bulan, Suro.
Tradisi malam Suroan di Jawa dan Nusantara beraneka ragam meliputi:
Meditasi, praktik umum dalam kebudayaan Kajawèn. Tujuannya adalah untuk mengkaji diri dari apa yang telah dilakukan pada tahun sebelumnya dan untuk mempersiapkan apa yang akan dilakukan di masa yang akan datang.

Dua jenis utama meditasi dalam tradisi siji sura meliputi:
Tapa Bisu: meditasi dalam keheningan
Tirakatan dan tuguran: begadang semalaman melakukan refleksi diri dan berdoa. Banyak orang juga menziarahi makam dan tempat ibadah selama bertirakat.

Ada juga Ruwatan/ Pagelaran Wayang Kulit: adat membersihkan secara spiritual, seperti rumah atau bangunan, dari roh jahat.

Kirab Budaya adalah praktik umum dalam kebudayaan keraton Jawa. Tujuannya adalah untuk memperingati tahun baru Jawa dan memperbaiki diri. Kirab budaya dalam tradisi siji sura meliputi:
Kirab Malam Siji Sura dan Mubeng Beteng : diadakan oleh Kasunanan Surakarta, sebuah tradisi membersihkan benda pusaka keraton dan kirab kerbau albino (kebo bule).

Kirab Mubeng Beteng: diadakan oleh para pewaris Dinasti Mataram yaitu : Keraton Yogyakarta, Pura Pakualaman, Pura Mangkunegaran, Keraton Surakarta sebuah tradisi dengan tidak berbicara (tapa bisu), berkeliling melintasi tembok keraton. Bermakna mengesampingkan hal-hal yang negatif, serta melambangkan keprihatinan dan introspeksi diri.

Bulan Sura dianggap keramat oleh masyarakat Jawa. Anggapan itu karena sejumlah alasan. Selain karena Sura atau Muharram termasuk bulan yang dimuliakan Allah, banyak peristiwa penting yang terjadi di bulan ini.

Tahun baru Jawa biasanya diperingati pada malam hari setelah terbenamnya matahari. Pandangan dalam masyarakat Jawa, hari ini dianggap kramat terlebih bila jatuh pada jumungah legi (jumat). Untuk sebagian masyarakat pada malam siji sura dilarang untuk ke mana-mana kecuali untuk berdoa ataupun melakukan ibadah lain.

Asyuro sebagai bulan puasa dan tirakatan agama Samawi, menjadi langkah awal memulai semua giat kemuliaan. Oleh karena itu, bagi para calon Gubernur/Wakil Gubernur; Bupati/Wakil Bupati; Wali Kota/Wakil Wali Kota, memantabkan persiapan pencalonan sebagai finalisasi, sekaligus memantabkan peluang memenangkan pesta demokrasi.

Leadership

sampai di posisi manakah level leadership yang dimiliki seseorang berpengaruh dalam memimpin. Apalagi memimpin daerah model berbeda beda.

Mengapa? Setiap orang mempunyai sifat leadership, untuk menambah pengetahuan bahwa kepemimpinan merupakan fungsi manajemen yang dapat mempengaruhi, membimbing, memotivasi dan mengawasi orang lain atau bawahan untuk menyelesaikan tugas dalam rencana pencapaian tujuan organisasi. Maka dengan kepemimpinan yang baik akan sangat mempengaruhi kinerja organisasi terutama dalam pencapaian tujuan organisasi dan tentunya mencapai output dan memberikan outcome yang sesuai target organisasi.

Mengapa leadership diperlukan dalam organisasi?
Kepemimpinan merupakan hal penting dalam suatu organisasi, sebab kepemimpinan adalah salah satu kunci vital keberhasilan organisasi dapat tercapai. Semua keputusan, pergerakan dan laju pembangunan membutuhkan leadership.

Alasan mengapa leadership penting adalah sebagai dasar untuk membangun tim yang kuat. Visi dan misi sebuah tim harus dicapai melalui kerja keras dan membutuhkan bimbingan dari orang yang memiliki kemampuan dalam mempimpin yang sangat kuat.

Dengan kekuatan leadership yang baik dan kerja sama tim merupakan bentuk yang baik, untuk menyelesaikan setiap hambatan dan rintangan dapat dihadapi dengan mudah oleh tim.

Mungkin kebanyakan orang mengetahui bahwa leadership adalah sebuah teknik untuk memimpin. Memang tidak salah, namun demikian harus kita pahami juga skala prioritas dari kepemimpinan itu sendiri.

Hal itu sangat tepat, karena kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama.

Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya.

Maju mundurnya suatu organisasi tergantung dari kinerja para pimpinan disetiap level, mengingat kepemimpinan meliputi beragam kualitas dan keterampilan diri maka seorang pemimpin yang baik adalah orang yang mampu mengatur berbagai tugas, berkomunikasi secara efektif, dan menciptakan lingkungan kerja tim yang positif. Kekuatan skill leadership dapat memperlancar seorang pemimpin berhubungan dengan orang lain dalam membuat keputusan yang produktif, dan memberikan bimbingan yang efektif terhadap bawahan.

Kekuatan profesional dapat mencakup keterampilan atau kualitas yang telah ditunjukkan, karakteristik atau kemampuan sosial serta seorang pemimpin dapat mengelola tim secara efektif, memotivasi bawahan, mendelegasikan tugas dan menggunakan umpan balik untuk meningkatkan level kepemimpinan dari waktu ke waktu. Oleh karena itu pemimpin harus memiliki keterampilan interpersonal yang kuat dan soft skill lainnya seperti mendengarkan secara aktif, memetakan strategi bisnis dan kemampuan untuk menengahi konflik.

Sebagaimana diketahui untuk bisa memimpin orang lain, maka kepemimpinan ini harus dimulai dari pribadi sendiri. Juga perlu diperhatikan faktor-faktor yang menjadikan leadership menjadi lebih baik.

Fakto-faktor yang mempengaruhi leadership
Kepemimpinan tidak bisa lepas juga dengan berbagai faktor yang harus diperhatikan, seperti pengaruh (influence), gaya (style), kekuatan/kekuasaan (power), integritas (integrity), perubahan (change), pemecahan masalah (problem solving), hubungan antarmanusia (human relationship), dan sebagainya.

Dalam penguatan kepemimpinan Sebagaimana dimaksud, maka memantabkan pada Asyuro untuk para calon kepala daerah, sangat tepat dalam memeta persiapan internal maupun eksternal. Barang siapa lebih siap dan mantab, di atas kertas berpeluang memenangkan pesta demokrasi daerah dengan langkah langkah nyata.

Sedangkan factor-faktor yang harus diperhatikan antara lain:
Pertama, Pengaruh
Kemampuan untuk menggunakan pengaruh (influence), yaitu untuk mempengaruhi semua orang atau bawahan dengan perilaku yang baik dari seorang pemimpin sebagai atasan sehingga pemimpin cukup berpengaruh pada kinerja pegawainya. Peran atasan atau pimpinan dalam mengarahkan pegawai menjadi penting karena dapat mempengaruhi kinerja pegawai. Penulis ingin menekankan, bahwa influence atau pengaruh terhadap pegawai menuju kearah yang positif merupakan outcome dari influence yang dimiliki seorang pemimpin, bukanlah output.

Maksudnya adalah influence terhadap pegawai datang tidak secara langsung, melainkan secara tidak langsung memberikan dampak terhadap produktivitas, ataupun kinerja pegawai.

Kedua, Gaya. Dimana
Gaya kepemimpinan (leadership style) merupakan suatu model atau strategi dalam memimpin suatu organisasi. Gaya kepemimpinan tersebut ada yang memang bisa dipelajari sebagai suatu ilmu kepemimpinan, namun dalam pelaksanannya biasanya sedikit banyak dipengaruhi oleh karakter atau kebiasaan yang dimiliki oleh pemimpin itu sendiri. Seperti gaya kepemimpinan yang efektif adalah gaya kepemimpinan yang disesuaikan dengan tingkat kedewasaan bawahan yang akan dipengaruhi pimpinan.

Ketiga, Kekuasaan.
Seorang pemimpin sering memerintahkan anggota tim atau bawahannya untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Dengan pemberian perintah dan dilaksanakan oleh bawahannya, berarti pemimpin tersebut telah menggunakan kekuasaannya dalam organisasi.

Jadi pada dasarnya, yang dimaksud dengan kekuasaan (power) adalah kemampuan memengaruhi orang lain untuk bersedia untuk melakukan sesuatu yang diinginkannya karena adanya kewenangan yang dimiliki seseorang tersebut.

Keempat, Integritas.
Dalam integritas (integrity), harus terkandung makna konsistensi antara tindakan dan nilai, sehingga integritas dari setiap pemimpin menjadi hal yang mutlak sebagai landasan yang profesional dalam melaksanakan tugas organisasi dan melayani masyarakat.

Integritas perlu dimiliki oleh setiap pemimpin yang terlibat langsung di dalam organisasi. Tanpa integritas, organisasi tidak dapat berjalan secara efektif dan efisien dalam mewujudkan visi dan misi pelayanannya, hal ini tentunya di dukung oleh seorang pemimpin yang memiliki jiwa integritas, tanpa adanya integritas dari pemimpin sebagai pengendali organisasi atau pengarah, maka pemimpin tersebut cenderung melahirkan proses bisnis yang tidak sehat bahkan menuju perilaku koruptif yang memiliki dampak jangka panjang terhadap performa kinerja organisasi tersebut.

Kelima, Perubahan
Dalam kepemimpinan sangat penting untuk melakukan perubahan (change), pada saat yang tepat karena kondisi yang dihadapi selalu berubah setiap waktu.

Sebagai contoh, teknologi yang semakin canggih akan sangat masif digunakan dalam berbagai proses bisnis, maka banyak sektor yang wajib cakap dalam mengelola teknologi informasi demi tercapainya tujuan organisasi yang efektif dan efisien. Apabila tidak melakukan perubahan dengan mengacu pada kondisi sekarang maka kejayaan itu akan tergerus oleh perkembangan zaman seperti bagaimana mengelola sumber daya manusia kaum milenial saat ini.

Keenam, Pemecahan Masalah.
Bahwa pemecahan masalah (problem solving) adalah suatu proses terencana yang perlu dilaksanakan agar memperoleh penyelesaian tertentu dari sebuah masalah yang mungkin tidak didapat diselesaikan segera. Pemimpin mampu mengambil keputusan tepat, dan mampu untuk menyelesaikan masalah.

Seorang pemimpin, diharapkan dapat memecahkan permasalahan yang ditawarkan oleh bawahan. Untuk itu, peran pemimpin sangat dibutuhkan untuk mencegah masalah, mengurangi kemungkinan terjadinya masalah sebelum berubah menjadi lebih besar dan menyelesaikan masalahnya dan disertai pengambilan keputusan di setiap level kepemimpinan.

Oleh karena itu, dalam
Transformational Leadership, disebutkan ada beberapa jenis leader berkaitan dengan transformasi pemimpin atau transformational leadership, yaitu:
1. Inspirative / Inspirational Leader. Dimana sosok pemimpin yang memiliki kemampuan menginspirasi, yang dapat menyalurkan energi, dan menggerakkan aksi atau perilaku.

  1. Visionary Leader. Dimana menjadi inspirasi hanyalah satu langkah, ada langkah berikutnya yang harus dimiliki seorang leader yaitu memiliki dan membangun visi atau dikenal dengan visionary leader. Sebagai visionary leader seorang pemimpin perlu mengembangkan tiga karakter yaitu risk taking, listening, dan tanggung jawab untuk mewujudkan.
  2. Strategic Leader. Dimana apa yang perlu dikuasai oleh seorang strategic leader? Strategic leader atau pemimpin strategis harus paham bahwa pemecahan masalah dan pengambilan keputusan membutuhkan pengamatan terhadap situasi dan kondisi yang ada secara seksama dan mendalam, serta mengadaptasi pendekatan penyelesaian masalah.
  3. Charismatic Leader. Dimana berbicara karisma seorang pemimpin harus senantiasa membangun koneksi dan keterlekatan / hubungan erat dengan orang lain terutama tim.