Anak-anak di usia freshgraduate ini, lanjut Ikfina, merupakan usia-usia produktif yang haus mencari pengalaman kerja. “Skill itu kalah mahal dengan pengalaman kerja, ketika pengalaman kerja kita tinggi, seiring itu juga skill kita juga semakin bagus,” katanya.
Dijelaskan saat ini Indonesia sedang mendapatkan bonus demografi, dimana lebih banyak usia masyarakat produktif dibandingkan masyarakat posisi yang sudah tidak produktif. Menurutnya, hal ini harus dimanfaatkan dengan baik.
“Kalau tidak dimanfaatkan, maka begitu kemudian bonus demografi ini lewat, maka kita akan terlewat. Itu akan terjadi kalau kita sama-sama tidak mengupayakan memanfaatkan bonus demografi ini,” katanya.
Bupati Ikfina berharap, Job Fair 2023 ini bisa mengatasi masalah ketenagakerjaan yang ada di Kabupaten Mojokerto. “Terima kasih semua pihak yang telah bekerja sama untuk menyelesaikan masalah ketenagakerjaan di Kabupaten Mojokerto,” tutupnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Mojokerto, Bambang Purwanto menyampaikan, pada Job Fair kali ini tidak hanya diikuti pencari kerja dari Kabupaten Mojokerto saja, tetapi juga pencari kerja dari daerah sekitar.
“Data pencari kerja yang hadir di Job Fair ini, terakhir kami catat sebanyak 7 ribu lebih pencari kerja. Sekitar tiga ribu pencari kerja dari Kabupaten Mojokerto, dan empat ribu lebih dari luar Kabupaten Mojokerto,”tukas Bambang.(*)
