Drama ini mengisahkan tentang seseorang yang menjadi korban HIV/AIDS yang diperankan oleh Kayla. Drama kemanusiaan dengan durasi waktu sekitar 20 menit tersebut mampu menghipnotis ketua PMI Jawa Timur Imam Utomo dan semua yang hadir. Bahkan diantara pengurus terlihat beberapa kali mengusap air mata. Itu karena Kayla mambawakan peran sebagai korban HIV/AIDS sangat berkarakter.
“Ini sangat hebat. Waktuanya masih ada, maksimalkan dan pupuk terus kemampuanmu. Jangan Lelah untuk belajar. Kepada instruktur, saya minta untuk terus memantau anak anak ini,” jelas Imam Utomo memberi wejangan.
Selain itu, tadi cuplikan pawai budaya sangat bagus. Padahal peserta pawai belum menggunakan kostum aslinya. Nanti kalau kostum aslinya sudah dipakai beneran, akan makin bagus lagi. Terpenting adalah semangat, kompak satu sama lain. “Ya inilah inilah perlunya pemusatan latihan,” ujar mantan Pangdam V/Brawijaya itu. Jangan lupa jaga Kesehatan dan atur istirahat dan makannya.
Sementara itu komandan rombongan Jumbara PMR Jawa Timur yang juga ketua bidang relawan E.A Zainal Marzuki mengatakan betul yang disampaikan ketua PMI Pak Imam Utomo bahwa selama pemusatan latihan disini anak anak mengalami perkembangan sangat pesat.
Selama mengikuti training mereka disiplin, mengikuti petunjuk instruktur dan serius. Waktu training memang pendek, tapi hasilnya menurut saya maksimal. Kita masih ada waktu menambah latihan hingga hari “H”
Menurut Zainal Marzuki, mantan ketua PMI Jember, tim ini telah mengikuti seleksi sangat ketat. Mulai dari tingkat kabupaten/kota hingga terpilihnya 41 anak. Insyallah hasilnya juga maksimal. tegasnya.
Rombongan PMR Jawa Timur akan berangkat menuju Lampung Jumat (30/6/2023) melalui jalan darat. Pelepasan tim oleh Ketua PMI Jawa Timur H Imam Utomo dari kantor PMI Jalan Karangmenjangan Surabaya. (*)