Maka memperingati Hari Lahir Pancasila haruslah dimaknai menjaga dan merawat nilai-nilai Ideologi Pancasila sehingga tidak hilang keindonesiaan kita sebagai bangsa yang besar dan berdaulat. Substansinya nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila harus terwujud manjadi karakter bangsa yang unggul dan berkualitas guna terwujudnya pencapaian cita-cita nasional.
Pancasila merupakan landasan idiil dalam mewujudkan ketahanan nasional karena mengandung nilai kebersamaan, kekeluargaan, harmoni, kedaulatan rakyat (demokrasi), bulat dan utuh.
Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis suatu bangsa, meliputi seluruh aspek kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan, dan ketangguhan serta mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala tantangan, ancaman, hambatan, serta gangguan dari luar maupun dari dalam, langsung maupun tidak langsung membahayakan integrasi, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara, serta perjuangan mengejar tujuan nasionalnya.
Menjaga Pancasila artinya merawat nilai-nilai luhurnya. Pancasila sebagai ideologi akan kokoh jika mengandung 3 dimensi yaitu : realitas, idealisme dan fleksibilitas. Dimensi realitas maksudnya bahwa ideologi mengandung nilai-nilai hidup yang terkandung di dalam bangsa. Dimensi idealisme adalah ideologi memberikan harapan kepada pelbagai golongan yang ada di dalam bangsa untuk menuju kehidupan yang lebih cerah.
Sementara dimensi fleksibilitas dimaksudkan ideologi memiliki kemampuan untuk mewarnai proses pengembangan mesayarakat dan menemukan pengertian-pengertian baru terhadap nilai-nilai dasar Menerjemahkan 3 dimensi tersebut dalam kehidupan sehari-hari haruslah menjadi semangat segenap elemen bangsa.
Peringatan Hari Lahir Pancasila harus mewarnai kehidupan sehari-hari. Tercermin dalam perilaku yang memancarkan iman dan taqwa terhadap Tuhan YME dalam masyarakat yang terdiri atas berbagai golongan agama kebudayaan dan beraneka ragam kepentingan. Mengutamakan perilaku yang mendukung kerakyatan yang mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan perorangan dan golongan sehingga perbedaan pemikiran, diarahkan pada perilaku yang mendukung upaya mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Hari Lahir Pancasila merupakan momentum untuk memelihara 4 (empat) warisan nilai kebangsaan yang bisa kita ambil dari zaman sejarah dan pra sejarah, yaitu (1)nilai religius/keagamaan, (2)nilai gotong royong, (3)nilai musyawarah dan (4)nilai keadilan. (Noor dan Mansyur dalam penelitiannya Menelusuri Jejak-Jejak Masa Lalu Indonesia). Nilai-nilai tersebut hendaknya mampu mencerahkan semua komponen bangsa dalam sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Penyelenggaraan pemilu yang berkualitas, berjuang memberantas korupsi dan menegakkan keadilan dengan penuh tanggung jawab adalah contoh wujud nyata memaknai Hari Lahir Pancasila dengan benar. Tujuan bernegara ini hanya akan terwujud melalui tangan-tangan para penyelenggara negara yang mampu mengimplementasikan nilai-nilai luhur Pancasila dengan baik dan benar. Konsep kepemimpinan nasional yang diajarkan oleh Ki Hajar Dewantara sangat relevan untuk diteladani dimasa sekarang yaitu “ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani”. (*)
*) Penulis adalah Dosen ITB Widya Gama Lumajang dan
Pengurus APHTN-HAN Provinsi Jawa Timur.