banner 728x90

Menko Muhadjir: Pemerintah Tidak Diskriminatif Terhadap Sholat Id Gelombang Pertama

Menko Muhadjir: Pemerintah Tidak Diskriminatif Terhadap Sholat Id Gelombang Pertama

Ditanya tentang polemik adanya larangan Pemkot Pekalongan dan Sukabumi yang sempat tidak memberi ijin Muhammadiyah melakukan Shalat Id di fasilitas publik, Muhadjir mengatakan bahwa semua itu merupakan sesuatu yang biasa. Bisa terjadi karena kurangnya informasi, kesalahpahaman, kurangnya pengertian, dan sebagainya.

Guru Besar Universitas Negeri Malang (UM) ini mengajak masyarakat agar menahan diri dan tidak tergesa-gesa memberikan reaksi langsung tentang persoalan yang belum diketahui duduk perkaranya.

“Itu biasa, kalau masih ada kurang informasi, kesalahpahaman, harus kita tangani dengan dingin, kepala dingin, hati yang dingin, tidak usah grusa-grusu. Tidak kemudian langsung bereaksi. Apalagi kita sedang menjalankan ibadah puasa,” jelasnya.

Muhadjir mengajak semua umat Islam untuk tidak terlalu berlebihan menyambut Idul Fitri. “Semua umat Islam tidak perlu merasa paling menang dan paling benar, apalagi terlalu vulgar. Ini berlaku bagi semua umat Islam, tidak hanya Muhammadiyah,” tegasnya.

Harus kita laksanakan dengan penuh rendah hati, menggembirakan, itu saja. Tidak usah menikmati kemenangan seolah-olah paling benar. Tetapi yang penting kita telah melaksanakan ibadah dengan baik, dengan khusyuk.

Marilah kita menyambut Idul Fitri dengan bergembira bersama keluarga dan sanak saudara,” katanya.

“Saya mengucapkan selamat Idul Fitri 1 Syawal 1444 H. Mohon maaf atas semua kesalahan dan kekhilafan. Taqabbalallahu minna wa minkum, mudah-mudahan Allah menerima ibadah Ramadhan kita dan mengabulkan semua permintaan kita,” tutup Muhadjir.(*/ANO)