banner 728x90
Kediri  

Meril dan Tari Pitik Walik di Garasi UMKM Mas Dhito

Meril dan Tari Pitik Walik di Garasi UMKM Mas Dhito
Anak-anak dari Sanggar Flying Star Dance tampil dalam pertunjukan seni tari di Garasi UMKM Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, disaksikan oleh wisatawan asing peserta Cultural Visit Basic English Course, Jumat, 27 Juni 2025. (Foto: Istimewa).

KEDIRI, WartaTransparansi.com — Tak hanya gerabah dan keripik tempe, kini tarian tradisional juga punya panggung di Garasi UMKM yang digagas Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana. Di salah satu dari empat Garasi UMKM yang tersebar di Kabupaten Kediri, panggung kecil di Pare itu menjadi ruang temu antara pelaku usaha kecil, seniman lokal, dan wisatawan asing.

Jumat sore, 27 Juni 2025, suasana berbeda terasa di Garasi UMKM Kecamatan Pare. Denting gamelan mengiringi lenggak-lenggok para penari cilik dari Sanggar Flying Star Dance. Di antara penonton, berdiri satu sosok yang mencolok: Sadie Nolan, wisatawan asal California, Amerika Serikat.

Ia datang bersama rombongan peserta Cultural Visit Basic English Course (BEC), dan memilih duduk di barisan depan. Satu per satu tarian ditampilkan, mulai dari Beksan Parisuko hingga Pitik Walik—tarian khas yang menggambarkan gerak lincah ayam kecil yang jungkir balik.

“Menurut dia, tari Pitik Walik itu lucu tapi melelahkan karena penarinya harus melompat-lompat seperti anak ayam,” kata Gelar Gian Crismeril, pemilik sanggar yang akrab disapa Meril, Selasa 1 Juli 2025.

Bukan hanya menonton, Sadie pun mencoba menari. Dengan kain jarik bermotif batik Gringsing, khas Kediri. Sadie bergabung bersama anak-anak, meniru gerakan tangan dan langkah kaki mereka.

Penulis: Moch Abi Madyan