Di pasar tradisional karena waktu itu mereka masih diberikan penyesuaian harga, maka bisa ditanya kepada pembeli di operasi pasar kita, mereka masih membeli dengan harga Rp. 18 ribu sampai Rp. 20 ribu perliter.
Jadi ini harus dicari putusnya rantai pasoknya ada dimana. Dengan kondisi seperti ini, kami Pemprov Jatim akan terus menggelar operasi pasar khususnya pada ketersedian minyak goreng.
Artinya Pemprov Jatim bersama instansi terkait berusaha sekuat tenaga agar para spekulan berhenti bermain harga minyak goreng dan harga minyak goreng kembali normal,”beber Ning Khofifah sapaan akrab Gubernur Jatim.
Sementara itu dengan adanya operasi pasar minyak goreng, setidaknya mendapat sambutan positif dari warga. Bahkan warga rela mengantri.
“Alhamdulillah mas, ada operasi minyak goreng seharga 12,5ribu perliter. Setiap warga mendapatkan 2liter minyak goreng. Jika beli diluaran sana harga 20ribu perliter,” ujar Misnati(40)warga setempat.
Dari pantuan WartaTransparansi.com, ratusan warga yang mengantri pembelian minyak goreng itu, sebelumnya telah mendapatkan kupon pembelian dari masing-masing kelurahan. Saat pembelian juga warga wajib menunjukkan KTP dan setiap pembelian hanya dibatasi 2liter tiap warga.(hen)