Gresik  

Menteri PMK dan Wagub Emil Tinjau Pabrik Oksigen di Gresik

Menteri PMK dan Wagub Emil Tinjau Pabrik Oksigen di Gresik
Menteri PK Muhajir dan Wagub Emil Dardak meninjau pabrik Oksigen di Gresik, Selasa (13/7/2021)

GRESIK (WartaTransparansi.com) – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mendampingi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) RI Muhadjir Effendy melakukan kunjungan kerja (kunker) di Jawa Timur, Selasa (13/7).

Bersama Menko PMK Muhadjir Effendy, mantan Bupati Trenggalek itu mengunjungi beberapa tempat yang dinilai strategis dalam penanganan pandemi Covid-19, khususnya terkait obat dan tabung oksigen. 

Kunjungan pertama, keduanya langsung melihat secara dekat gudang penyimpanan obat milik Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur yang berada di Jl. A. Yani Surabaya. 

Di sana, keduanya menemukan obat-obatan yang ketersediaannya relatif baik dan terbatas. Kondisi tersebut membuat Menko Muhajir Effendy meminta kepastian penyebab keterbatasan tersebut. 

“Dan didapatkan informasi bahwa penggunaan obat hanya pada kondisi yang sangat khusus. Kami tadi menghubungi Ketua IDI Jawa Timur karena keterbatasan ini bukan hanya di Indonesia tapi juga di seluruh dunia,” terang Wagub Emil. 

Kunjungan kedua, rombongan melanjutkan ke tempat produksi dan gudang obat milik PT. Interbat. Perusahaan farmasi yang berlokasi di Kab. Sidoarjo itu salah satunya memproduksi obat azitromisin dan vitamin D. Keduanya pun memastikan kalau produksi obat tersebut berjalan baik dan lancar. 

“Interbat ini juga memproduksi azitromisin, azitromisin antibiotik untuk infeksi sekunder yang biasanya terjadi bersamaan dengan Covid. Nah ini kemudian dipastikan bahwa produksinya berjalan dengan lancar, tinggal bagaimana supply-nya,” jelas Emil.

Titik selanjutnya, Menko Muhajir Effendy bersama Wagub Emil meninjau UPT. Instalasi Farmasi milik Dinas Kesehatan Kab. Gresik. Kunjungan dilanjutkan ke produksi CO2 cair dan Dry Ice milik PT. Petrokimia Gresik.

“Di Petrokimia Gresik ini untuk melihat ada rekonfigurasi alat lama untuk memproduksi oksigen 23 ton per hari,” tuturnya.