Kamis, 30 November 2023
29 C
Surabaya
More
    Politik PemerintahanWamenkes Memprediksi Puncak Kasus Covid Pasca Lebaran Juni

    Wamenkes Memprediksi Puncak Kasus Covid Pasca Lebaran Juni

    JAKARTA (WartaTransparansi.com) – Laju peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia pasca libur Lebaran 2021 akan mencapai puncaknya pada pertengahan Juni 2021. Begitu prediksi Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono.

    “Kita melihat bahwa puncak kasus akan teramati kira-kira 6-7 minggu setelah puncak mobilitas penduduk. Ini dari hasil analisis evaluasi data yang kita lakukan berdasarkan pengalaman ketika liburan 1 Muharram, libur Nataru, dan juga ketika liburan lainnya,” kata Dante saat Raker dengan Komisi IX DPR RI, Kamis (27/5/2021).

    “Dengan begitu kita akan melihat pola ini akan berulang dan peningkatan kasus itu kalau kita liat polanya akan teramati Minggu ini. Mulai naik Minggu-minggu ini tanggal 23 sampai 28 dan sampai 6-7 Minggu itu kira-kira akan mencapai puncak pada pertengahan Juni,” tambahnya

    Baca juga :  NasDem Kritisi PP Aturan Cuti Pejabat saat Pemilu

    Secara nasional, tren kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia mulai meningkat sepekan usai Lebaran. Meski, sejak liburan Nataru 2021 sudah mulai melandai, namun ada peningkatan sedikit demi sedikit dalam sepekan usai Lebaran, yaitu sekitar 32.01 persen dalam sepekan terakhir.

    Dante juga melaporkan jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 dalam sepekan terakhir meningkat sekitar 38.08 persen.

    Dalam angka kasus kematian, juga tejadi peningkatan  2.78 persen, namun masih di bawah standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sekitar 2.05 persen. Selain itu, spesimen yang diperiksa meningkat 89.98 persen.

    “Namun rawat inap di rumah sakit menurun minus 0.72 persen,” katanya mengutip rri.co.id.

    Kementerian Kesehatan memperkirakan laporan puncak kasus Covid-19 usai Lebaran tidak akan setinggi pada agenda liburan sebelumnya.

    Baca juga :  NasDem Kritisi PP Aturan Cuti Pejabat saat Pemilu

    “Kami ambil ancang-ancang kira-kira 50 persen. Semoga tidak setinggi pada liburan Natal dan Tahun Baru sebelumnya, karena pemerintah sudah melakukan langkah antisipasi,” ujarnya. ***

    Editor : Wetly Aljufri

    Sumber : WartaTransparansi

    Berita Terkait

    Jangan Lewatkan