Sebuah lukisan “bunga sepatu” karya pelukis kondang asal Surabaya mewarnai hari ulang tahun (HUT) ke 40 Himpunan Wanita Karya (HWK) Jawa Timur, di Gedung Partai Golkar Jalan Ahmat Yani Surabaya, Sabtu (13/3/2021).
Pelukisnya tak lain adalah anggota DPRD Kota Surabaya Lembah Setyowati Bahtiar.
Namun sebelum memulai aksi melukis, lebih dahulu Ketua DPD Golkar Jawa Timur M. Sarmuji didaulat untuk mengawali dengan goresan kanvas sekenanya.
Lalu Sarmuji menggoreskan kanvas melengkung mirip huruf “M”. Setelah itu dilanjutkan goresan Ketua IIPG (Ikatan Istri Partai Gokar) Jawa Timu Luluk Maknuniak M. Sarmuji.
Sarmuji dan Luluk pun belum kepikiran goresan lengkung itu akan berwujud apa. “Belum kebayang sama sekali,” katanya singkat.
Lembak Setyowati, maestro lukis nasional inipun ternyata hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit untuk meneruskan goresan Sarmuji. Dengan iringan musik klasik sambil ramah tamah jadilah lukisan berupa “bunga sepatu” yang sangat indah dan menawan. Undanganpun tepuk tangan riuh menyambut selesainya Bu Lembah melukis.
Kepada media ini, Lembah Setyowati, mengaku kegemeranya melukis digeluti sejak usia SD hingga status wakil rakyat di DPRD Kota Surabaya. Sudah ratusan karyanya di pamerkan dengan harga mulai ratusan ribu hingga jutaan. Dia melukis menggunakan media cat.
Lembah Setyowati pernah bergabung dalam sanggar seni BMS (Bengkel Muda Surabaya), di Balai Pemuda. Lembah tahun ini masuk periode kedua sebagai anggota DPRD Kota Surabaya dari Fraksi Partai Golkar.
Ia mengatakan, filosofi dari “bunga sepatu” ini harapannya HWK bisa lebih berkembang karena bunga sepatu selalu dicari masyarakat dan memberikan banyak keindahan.
Peran HWK
Peringatan HUT HWK tingkat Jawa Timur harusnya dilaksanakan pada 28 Februari lalu, tapi karena berbagai kesibukan, apalagi detengah pandemi Covid-19, baru sekarang ini dilaksanakan.
Sarmuji menyatakan, HWK adalah sebuah organisasi kemasyarakatan yang harusnya mendapatkan fasilitas seperti Ormas ormas lainnya.
Karena itu, anggota Komisi Xl DPR RI ini meminta agar HWK diurus dengan serius. Kalau soal anggaran nanti bisa dititipkan melalui FPG DPRD Jawa Timur. Tapi harus serius karena anggaran itu harus dipertanggung jawabkan kepada Pemerintah dan masyarakat.
Sebagaimana di laporkan oleh wakil ketua bidang OKK Dra. Hj. Toeminatoen Moeghni tadi, bahwa, ditengah pandemi Covid-19, HWK memiliki banyak program yang menyentuh pada masyarakat diantaranya masalah ekonomi, sosial budaya dan pendidikan.
Dibidang ekonomi, HWK berusaha bangkit dengan meningkatkan pendapatan keluarga melalui pemanfaatan limbah plastik untuk kerajinan yang ternyata memiliki nilai tinggi.
Lalu bidang sosial dengan melakukan bhakti sosial yang dihimpun dari anggota, dan memberikan layanan kesehatan.
Program ini sudah cukup baik, namun perlu untuk ditingkatkan lagi dengan pemberdayaan dilingkungan RT/RW. Peran peran politik HWK ditingkat RW harus lebih nyata dan bisa dinikmati oleh masyarakat.
HWK ini dilahirkan dengan semangat Nawa Satya Bhakti, yang sangat mirip dengan program Bu Khofifah (Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa,red). HWK lahir karena menginginkan perempuan lebih berperan di beberapa ranah, satu diantaranya pendidikan. Peran ini sangat penting dan dibutuhkan.
Bahkan kita membayangkan peran yang lebih tinggi lagi. Tetapi sebenarnya tidak perlu tinggi tinggi. Terpenting adalah sentuhan sederhana dilingkungan terkecil namun memiliki dampak.
Taruhlah disekitar kita ada penjual rujak yang enak, kemudian HWK bisa mengajari menjual rujak melalui medsos itu sudah sangat bagus. Nah disini ada keuntungan ganda, pertama yang memproduksi rujak bisa lebih produktif lagi, sementara yang menjualkan juga bakal mendapatkan keuntungan.
Jadi, HWK harus jeli melihat produk lain disekitar kita dalam upaya meningkatkan jangkauan, pemasaran, atas produk produk disekitar kita.
Hal hal sederhana ini kalau bisa dilakukan, keberadaan HWK akan bisa dinikmati oleh masyarakat. “Kami berharap peran HWK semakin lama akan semakin baik di masyarakat. Kalau melihat sejarah kelahirannya HWK punya potensi,” ujar M. Sarmuji
HUT HWK Jawa Timur diperingati secara sederhana. Tidak banyak undangan, tercatat hanya 40 orang saja, itupun bersifat internal.
Peringatan ulang tahun ini diakhiri dengan potong tumpeng oleh Ketua DPD M. Sarmuji. Potongan tumpeng ini secara spontan diberikan kepada kader muda Syaifullah Maksum, wakil sekretaris bidang organisasi yang secara kebetulan tengah berulang tahun. (min)