SURABAYA (Wartatransparansi.com) – Ketua DPD Golkar Jatim M. Sarmuji melihat dari dekat kondisi tanggul yang jebol dan menemui warga di desa Dringu, Kecamatan Dringu Kab. Probolinggo, pada Kamis (4/2/2021).
Hampir setengah jam berada di lokasi Tanggul yang jebol, berbincang dengan warga dipinggir Sungai. Sarmuji mengaku sangat terenyuh dan perihatin dimana rumah rumah penduduk masih penuh dengan lumpur. Warga masih berjuang keras membersihkan lumpur dan memerlukan perhatian semua pihak.
Sarmuji bersama pengurus DPD Golkar Jatim dan anggota Fraksi Golkar Provinsi, FPG Golkar Kabupaten Probolinggo, berada ditengah lokasi bencana Dringu untuk menyerahkan bantuan berupa puluhan paket sembako untuk warga desa Dringu dan Kedungdalem.
Rombongan Golkar diterima Kepala desa Dringu Bukhori Subhan di Balai Desa setempat. Bantuan tanggap bencana itu berasal dari partisipasi kader Partai Golkar dan anggota Fraksi Golkar DPRD Jawa Timur, anggota DPR RI pak Misbakhun ditambah Fraksi Kabupaten Kota.
Sebelumnya , Golkar Jawa Timur juga menyerahkan bantuan untuk korban bencana di Jember dan Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Jombang.
“Disini ada Pak Hasan Irsyat, anggota DPRD Jatim, ada anggota DPRD Kab Pasuruan Pak Wahid Nurahman, Ketua DPD Golkar kabupaten dan Wakil Ketua DPRD Mas Oka Mahendra, kita minta untuk megawal secara tuntas masalah bencana banjir ini. Tanggul ini tidak bisa sekedar di perbaiki,” kata M. Sarmuji kepada wartawan.
Kalau tanggul ini diperbaiki, tapi masalah hulunya tidak diselesaikan pasti akan problem selamannya. Ini harus di koordinasikan antara Pemerintah kabupaten, Pemprov Jawa Timur dan Pemerintah Pusat.
“Untuk kepentingan rakyat, apalagi untuk bencana, Golkar harus ngotot se ngotot ngototnya dengan Pemerintah daerah. Kalau perlu anggaran anggaran yang tidak urgen dipangkas untuk kepentingan tanggap bencana ini,” jelasnya.
Tadi Pak Hasan Irsyad sudah menyanggupi bahwa tahun depan Jembatan ambrol yang menghubungkan dua sisi, akan dibangun. Trimakasih Pak Hasan.
Kalau teman teman bisa bersama sama biaya pembangunan Jembatan bisa lebih ringan dan bisa dipercepat.
Jembatan yang ikut terseret semula baru bisa dilalui roda dua, nantinya kalau sudah bisa dilewati roda empat akan bisa meningkatkan perekonomian di dua desa itu.