Selasa, 19 Maret 2024
28 C
Surabaya
More
    Jawa TimurProbolinggoFraksi Golkar Segera Upayakan Pembangunan Jembatan Dringu

    Fraksi Golkar Segera Upayakan Pembangunan Jembatan Dringu

    SURABAYA (Wartatransparansi.com) – Ketua DPD Golkar Jatim M. Sarmuji melihat dari dekat kondisi tanggul yang jebol dan menemui warga di desa Dringu, Kecamatan Dringu Kab. Probolinggo, pada Kamis (4/2/2021).

    Hampir setengah jam berada di lokasi Tanggul yang jebol, berbincang dengan warga dipinggir Sungai. Sarmuji mengaku sangat terenyuh dan perihatin dimana rumah rumah penduduk masih penuh dengan lumpur. Warga masih berjuang keras membersihkan lumpur dan memerlukan perhatian semua pihak.

    Sarmuji bersama pengurus DPD Golkar Jatim dan anggota Fraksi Golkar Provinsi, FPG Golkar Kabupaten Probolinggo, berada ditengah lokasi bencana Dringu untuk menyerahkan bantuan berupa puluhan paket sembako untuk warga desa Dringu dan Kedungdalem.

    Rombongan Golkar diterima Kepala desa Dringu Bukhori Subhan di Balai Desa setempat. Bantuan tanggap bencana itu berasal dari partisipasi kader Partai Golkar dan anggota Fraksi Golkar DPRD Jawa Timur, anggota DPR RI pak Misbakhun ditambah Fraksi Kabupaten Kota.

    Sebelumnya , Golkar Jawa Timur juga menyerahkan bantuan untuk korban bencana di Jember dan Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Jombang.

    Baca juga :  Safari Ramadan Pj. Gubernur ke Probolinggo dari Baksos Hingga Zakat Produktif

    “Disini ada Pak Hasan Irsyat, anggota DPRD Jatim, ada anggota DPRD Kab Pasuruan Pak Wahid Nurahman, Ketua DPD Golkar kabupaten dan Wakil Ketua DPRD Mas Oka Mahendra, kita minta untuk megawal secara tuntas masalah bencana banjir ini. Tanggul ini tidak bisa sekedar di perbaiki,” kata M. Sarmuji kepada wartawan.

    Kalau tanggul ini diperbaiki, tapi masalah hulunya tidak diselesaikan pasti akan problem selamannya. Ini harus di koordinasikan antara Pemerintah kabupaten, Pemprov Jawa Timur dan Pemerintah Pusat.

    “Untuk kepentingan rakyat, apalagi untuk bencana, Golkar harus ngotot se ngotot  ngototnya dengan Pemerintah daerah. Kalau perlu anggaran anggaran yang tidak urgen dipangkas untuk kepentingan tanggap bencana ini,” jelasnya.

    Tadi Pak Hasan Irsyad sudah menyanggupi bahwa tahun depan Jembatan ambrol yang menghubungkan dua sisi, akan dibangun. Trimakasih Pak Hasan.

    Kalau teman teman bisa bersama sama biaya pembangunan Jembatan bisa lebih ringan dan bisa dipercepat.

    Baca juga :  Safari Ramadan Pj. Gubernur ke Probolinggo dari Baksos Hingga Zakat Produktif

    Jembatan yang ikut terseret semula baru bisa dilalui roda dua, nantinya kalau sudah bisa dilewati roda empat akan bisa meningkatkan perekonomian di dua desa itu.

    Ketua Golkar Jatim M. Sarmuji ketika berada di lokasi Tanggul yang Jebol akibat diterjang banjir lumpur pada Minggu lalu.

    Terhadap masyarakat desa Dringu dan Kendungdalem, Sarmuji menyatakan bahwa masyarakat harus kuat. Musibah memang sudah terjadi tapi harus selalu mencari cara bagaimana musibah seperti ini tidak terjadi lagi.

    Fraksi Golkar Segera Upayakan Pembangunan Jembatan Dringu
    Ketua DPD Golkar Jatim M. Sarmuji secara simbolis menyerahkan bantuan paket sembako di desa Dlingu dan Kedungdalem Probolinggo, Kamis (4/3/2021

    Dalam kesempatan bertemu dengan warga Dringu, Sarmuji mencoba untuk memotivasi mereka. “Golkar akan senantiasa berada ditengah masyarakat baik pada saat senang, apalagi saat susah seperti ini. Golkar akan selalu mendampingi mereka.

    Setiap musibah pasti ada jalan keluarnya. Golkar akan mengawal setiap program yang pro rakyat. Penanganan bencana ini harus dikawal bukan saja tanggap bencana, tapi juga mencari solusinya yang menyeluruh.

    Baca juga :  Safari Ramadan Pj. Gubernur ke Probolinggo dari Baksos Hingga Zakat Produktif

    Sementara itu Kepala Desa Dringu Bukhori Subhan menyampaikan terimakasih atas kunjungan Golkar kabupaten dan Provinsi Jawa Timur.

    “Terimakasih Golkar sudah berkunjung kesini dan bantuan Golkar kepada waga kami sangat besar,”

    Tanggul Kedungdaleng itu masuk dalam wilayah SDA Provinsi Jawa Timur. Kami sudah meminta bantuan bronjong ke Pemkab dan Provinsi, tapi belum di respon.

    Yang kami butuhkan saat ini adalah bronjong untuk menahan lajunya air sungai. Sebab hujan deras dimungkinkan terjadi lagi dan banjir sewaktu waktu datang lagi.

    Jembatan itu dibangun 2009, lalu ambrol. Tahun 2015 dibangun lagi melalui swadana mandiri. Bahkan warga sekitar harus merelakan tanahnya untuk pemekaran tanggul antara 3 sampai 4 meter.

    Dijelaskan bahwa saat banjir pada Minggu lalu ketinggian air mencapai 1,5 meter. Akibatnya semua rumah tergenang. Sedikitnya ada 800 KK yang terdampak atau sekitar 2000 warga, namun tidak sampai ada korban jiwa. Hanya ternak milik warga yang terseret banjir. (min)

    Berita Terkait

    Jangan Lewatkan