banner 728x90
Opini  

IKWI Kekuatan di Balik Layar bagi Wartawan

IKWI Kekuatan di Balik Layar bagi Wartawan
Djoko Tetuko Abdul Latief

Wanita sebagaimana Allah berfirman, “Wanita mendapat keistimewaan dengan kepercayaan dari Allah untuk bisa mengandung dan melahirkan serta mendapat pahala luas karenanya, dan hal tersebut tidak bisa diberikan kepada lelaki.” (Al Ahqaf 15)

Keistimewaan itu juga diperkuat bahwa “ibu adalah madrasah bagi keluarga”. Ibu sebagai sekolah dalam keluarga , karena menjadi penjaga kekuatan keluarga, terutama mendidik anak-anak, mengelola rumah tangga, dan menguatkan perjuangan suami dalam berbagai kiprah.

Firman lain menegaskan, “Wanita menjadikan dunia lebih indah dan penuh kasih sayang, wanita menjadikan lelaki merasa tentram dan mejadi pelengkap bagi lelaki. “Dia menciptakan untuk kalian isteri dari jenis kalian sendiri supaya kalian cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan menjadikan rasa kasih dan sayang diantara kalian”. (Ar-Rum 21)

Kehebatan dan keistimewaan wanita, termasuk dalam organisai IKWI sebuah keniscayaan dan kodrati, tinggal bagaimana bersama pemimpin mereka, para suami, semakin memperkuat jati diri wartawan, semakin menjaga bermartabat dan taat serta bermanfaat dalam melahirkan karya jurnalistik.

IKWI sudah berlayar ke Pulau Sumatera, Kepulauan Riau, Pulau Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan pulai lain mengayun sampan sebagai penjaga dan kekuatan wartawan. Tentu saja tetap berlabuh di rumah tanpa jendela bersama keluarga, program koperasi dan simpan pinjam, jika disiapkan secara sungguh-sungguh adalah sebagai bagian penguatan pekerjaan wartawan dalam mengemban tugas menyampaikan Informasi kepada masyarakat dan pejabat juga siapa saja yang membutuhkan harkat maupun martabat, terangkat karena merasa mendapat hak juga derajat.

Sebaimana isteri Nabi Muhammad, Khadijah senantiasa menghadirkan ketenangan dalam keluarga, sehingga Rasulullah ketika pulang dalam keadaan lelah setelah berdakwah, tetap terjaga dan selalu waspada.

Khadijah seperti diketahui selalu mendukung dakwah Rasulullah, baik lewat hartanya maupun kemampuan negosiasinya. Karena kehadiran Khadijah, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menemukan oase yang membuatnya lebih tenang, sehingga beliau lebih kuat saat menghadapi tantangan dalam berdakwah.

Kehebatan wanita, tidak hanya berkorban dalam keluarga, namun pengorbanam luar biasa dalam hidup dan mati seorang wanita ketika hamil dan melahirkan disejajarkan dengan jihad.

Sebuah hadist menyebutkan; “Mati syahid ada 7 selain yang terbunuh di jalan Allah, Orang yang mati karena thaun, syahid. Orang yang mati tenggelam, syahid. Orang yang mati karena ada luka parah di dalam perutnya, syahid. Orang yang mati sakit perut, syahid. Orang yang mati terbakar, syahid. Orang yang mati karena tertimpa benda keras, syahid. Dan wanita yang mati, sementara ada janin dalam kandungannya.”

Garans bahwa wanita menjadi kekuatan sekaligus penyeimbang dari perjuangan pria, suami mereka, dalam bekerja maupun ibadah juga jihad, maka IKWI adalah representatif dari wanita-wanita tangguh. Semua kiprah dan upaya mereka, bukan semata-mata bersaing, apalagi menjatuhkan tahta “sang pujangga dalam keluarga”. Tapi karena bersama-sama mengangkat marwah dalam keluarga. Juga mendukung mengibarkan bendera perjuangan menjaga martabat media. (*)