Agar Air tak Meluap, Pemkot Surabaya Keruk Sungai Kalimas

Agar Air tak Meluap, Pemkot Surabaya Keruk Sungai Kalimas
Pemerintah Kota Surabaya rutin melakukan pengerukan Sungai Kalimas. Meskipun pengerukan atau normalisasi Kalimas sebenarnya merupakan kewenangan Perum Jasa Tirta selaku pengelola.

“Kalau kita mau pengerukan, kita koordinasikan dulu. Karena kadang mereka juga punya agenda yang sama,” tutur Febri.

Menjawab mengapa Pemkot Surabaya yang lebih proaktif melakukan pengerukan di Sungai Kalimas, Febri  menyebut, hal itu dilakukan untuk mencegah genangan akibat luapan sungai. Pasalnya, Kalimas juga menjadi muara dari beberapa saluran air tersier dan sekunder yang ada di sekitar lingkungan warga. Di sisi lain, selama ini pihak Perum Jasa Tirta selaku pengelola kurang optimal dalam melakukan tugasnya untuk melakukan normalisasi.

Menurut dia, ketidakoptimalan Perum Jasa Tirta menjalankan tugasnya di Kalimas, diperkirakan  akibat begitu panjangnya Daerah Aliran Sungai (DAS) yang dikelola, mulai dari Malang, Karangkates, Tulung Agung, Kediri, Kali Porong dan Kalimas yang berada di Surabaya.

“Mungkin banyak yang diurusi. Kemudian, mereka (Perum Jasa Tirta) memandang, Surabaya mempunyai banyak tenaga operasional untuk melakukan pengerukan,” katanya.

Febri menambahkan, pengerukan saluran tak hanya dilakukan di saluran air primer seperti Sungai Kalimas. Pengerukan saluran dilakukan oleh DPUBMP Kota Surabaya ke seluruh kawasan. Semua rayon melakukan pengerukan dengan menggunakan alat berat dan manual.

“Teman-teman (petugas DPUBMP) rutin memantau elevasi saluran air. Kalau tinggi, biasanya karena ada penyumbatan atau sedimen. Kalau sedimen, kita keruk di saluran-saluran tersebut, dengan menggunakan alat-alat yang ada,” katanya.

Pengerukan saluran juga dilakukan berdasarkan informasi masyarakat. Setelah mendapatkan informasi, petugas DPUPMB melakukan survey lokasi. Pengerukan di saluran sekunder dan tersier yang berada di pemukiman seringkali dilakukan bersama-sama dengan warga setempat.

“Biasanya kerja bhakti bareng, kita bantu karung plastik, para petugasnya termasuk angkutan untuk mengangkut sedimen,” kata Febri. (wt)