Setelah Ada Korban Jiwa Tertimpa Pohon, Pemkot Mulai Lakukan Perantingan

Setelah Ada Korban Jiwa Tertimpa Pohon, Pemkot Mulai Lakukan Perantingan
Petugas Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau melakukan perantingan di Jalan A Yani.

“Jadi, nanti mobil-mobil kami akan tetap masuk ke CFD itu karena akan melakukan perantingan. Tapi kami usahakan mobil-mobil kami sudah di lokasi sebelum CFD dimulai,” katanya.

Ia memastikan bahwa pada saat perantingan itu pihaknya akan meminta bantuan Linmas dan Satpol PP untuk menghalau warga supaya tidak mendekati lokasi perantingan. Saat itu, DKRTH akan menerjunkan sekitar 50 personil dari petugas kebersihan dan Tim Kadaka.

“Kami lakukan pada saat CFD karena saat itu memang tidak ada lalu lalang kendaraan, sehingga kami usahakan ketika CFD selesai, perantingan pun diusahakan selesai,” katanya.

Kepala Seksi Ruang Terbuka Hijau DKRTH Rochim Yuliadi memastikan perantingan kali ini akan menggunakan Teknis Pemangkasan Bawah Tanah. Artinya, pemotongan pohon hingga gundul dan hanya disisakan cabang-cabang utamanya. “Teknis perantingan ini sudah atas perintah Bu Wali Kota karena memang saat ini cuaca ekstrem dan rawan terjadi pohon tumbang,” katanya.

Namun begitu, ia memastikan bahwa meskipun dipotong gundul, pohon Angsana itu akan cepat berdaun kembali dan akan semakin indah. Hal ini penting dilakukan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. “Dalam melakukan perantingan kami juga selalu hati-hati karena banyak kabel-kabel yang melintas. Kami juga menerjunkan berbagai sky walker untuk membantu perantingan itu,” imbuhnya.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika M. Fikser memastikan bahwa dalam rangka menghadapi cuaca ekstrem ini, Pemkot Surabaya sudah melakukan berbagai upaya untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Selain perantingan, pemkot juga terus menambah kapasitas pompa air dari 1-5 meter kubik. “Pompa air kita juga akan kami tutup untuk mencegah banjir rob. Apalagi ada prediksi dari BMKG bahwa akan ada banjir rob,” kata Fikser.

Selain itu, pemkot juga telah memasang 16 TV Wall yang dipasang di balai-balai RT/RW atau tempat berkumpulnya para nelayan di sekitar pesisir. Melalui TV Wall itu, para nelayan sudah bisa melihat langsung kondisi cuaca, kecepatan angin dan berbagai hal tentang kondisi saat ini. “Berbagai hal telah dilakukan oleh pemkot. Harapannya, tidak ada musibah atau hal-hal yang terjadi pada saat musim hujan kali ini,” katanya. (wt)