Pesantren NU Diminta Dukung Program OPOP

Gubernur Khofifah

Pesantren NU Diminta Dukung Program OPOP
Gubernur hadiri musykerwil PWNU 2019 di Ponpes Nurul Jadid Probolinggo. (foto/transparansi/hms)

PROBOLINGGO – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak pesantren-pesantren NU untuk bersama-sama mendukung dan menguatkan program One Pesantren One Product (OPOP) yang digagas Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Hal itu disampaikan Khofifah saat hadir dalam pembukaan Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) PWNU Jawa Timur dengan tema Konsolidasi Organisasi Percepatan Program Strategis Menuju Satu Abad Nahdhatul Ulama yang digelar di Pondok Pesantren Nurul Jadid, Kabupaten Probolinggo, Jumat (29/11) malam.

Di forum yang dihadiri oleh para ulama, pengasuh pondok pesantren, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah, Rois Syuriah PWNU Jatim KH Anwar Mansyur, Ketua PWNU Jatim KH Marzuqi Mustamar dan juga para ketua PCNU se Jawa Timur itu, Khofifah mengatakan bahwa OPOP digagas dalam rangka membangkitkan ekonomi dari basis pesantren.

Pesantren NU Diminta Dukung Program OPOP

“Kami berharap OPOP akan menjadi salah pintu masuk penguatan ekonomi ummat terutama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Jawa Timur. Program OPOP sejalan dengan arahan Presiden Jokowi dalam rapat tahunan Bank Indonesia, bahwa saat ini yang terpenting adalah membuka seluas-luasnya lapangan kerja,” kata Khofifah.

Dalam rangka menyukseskan program OPOP, Khofifah menyebut pemerintah Jawa Timur menggandeng lintas sektor. Mulai BUMN, BUMD hingga sektor privat untuk membantu memberikan pendampingan usaha dan mempermudah penjangkauan permodalan. Selain itu juga untuk mengembangkan market akses dari produk produk yang dihasilkan santri, koperasi pesantren dan juga alumni pesantren.