Menurut pria yang pernah menjabat Bupati Tulungagung ini, mendidik generasi muda di Ponpes sejalan dengan program pemerintah, yaitu meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM). Karena itu, dirinya berterima kasih kepada seluruh pengasuh ponpes di Jatim, yang telah mendidik dan membangun SDM yang cerdas dan sukses di dunia akherat. “Terima kasih kepada ponpes, atas kontribusinya membangun masyarakat Jatim yang berkepribadian, bertata krama, dan juga membagun masyarakat Jatim yang guyub, rukun, serta saling menjaga toleransi,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu pendiri Ponpes Al-Mawaddah, KH. Hasan Abdullah Sahal mengatakan, mewakili para pendiri ponpes, dirinya mengikhlaskan penyerahan wakaf ponpes ini kepada seluruh umat Islam.
“Pertama, kita harus bersyukur bahwa dengan spesifikasi, kapasitas, dan fasilitas yang ada, kami masih bisa tegak berdiri, dan secara bertahap menuju kesempurnaan. Maka, cita-cita Ponpes Al-Mawaddah yang akan datang harus bersyukur, karena dengan bersyukur itulah yang akan menentukan keberhasilan cita-cita di masa depan,” katanya. Lebih lanjut KH.
Hasan Abdullah Sahal menjelaskan, sebagai lembaga pendidikan, Ponpes Al-Mawaddah berjuang ikut mencerdaskan kehidupan bangsa, dengan cara mendidik kenegarawanan. Harapannya, agar nikmat yang semula telah Allah SWT turunkan kepada bangsa Indonesia, dan kepada seluruh umat di negeri ini, tidak berubah menjadi bencana.
“Karena itu, kami disini mendidik anak-anak, khususnya kaum wanita agar beriman, bertakwa, cerdas, serta sukses dunia akherat. Ini tidak mudah, sebab mendidik perempuan itu 10 kali lebih susah daripada mendidik anak laki-laki,” tegasnya.
Pada kesempatan itu, juga dilaksanakan Pembacaan Piagam Wakaf (Wakif), Penandatanganan Piagam Penyerahan Wakaf & Penyerahan Wakaf, serta tausiah dari para tokoh, yakni Dr. Ir. KH. Salahuddin Wahid, Prof. Dr. KH. Amal Fathullah Zarkasyi, MA, Prof. Dr. KH. Muhammad Sirajuddin Syamsuddin, MA, dan Prof. Dr. KH. Husnan Bey Fananie, MA. (fir)