SURABAYA – Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Dr. Ir. Heru Tjahjono mengajak kepada pengurus pondok pesantren (Ponpes) di Jatim untuk ikut membentengi generasi muda, khususnya para santri dari bahaya gadget. Sebab, menurut Sekdaprov Heru, meskipun gadget bisa dimanfaatkan untuk hal positif, namun alat komunikasi tersebut juga bisa mendatangkan hal negatif.
Salah satu contohnya adalah soal ribuan berita maupun informasi yang isinya palsu alias hoax, konten yang tidak sesuai dengan budaya dan norma bangsa Indonesia, serta konten radikal.
“Ini berbahaya bagi generasi muda, sebab gadget ini selalu digenggam, bahkan bangun pagi pun yang dicek pertama kali adalah gadget-nya. Yang bisa membentengi adalah ponpes, keimanan anak-anak harus kita jaga agar terproteksi dari informasi negatif yang ada di dalam gadget,” ungkapnya
Sekdaprov Heru mengatakan, membentengi generasi muda dari bahaya gadget dinilai sangat penting. Karena terkadang orang tua sangat sulit untuk mendeteksi, mengontrol, dan meneliti secara detail konten-konten apa yang diakses oleh anak-anak mereka.
Bahkan, anak-anak justru lebih canggih dalam mengoperasikan gadget dibanding orang tuanya. “Jadi, kepada para pengasuh, ustadzah, serta keluarga besar ponpes, kami titip untuk menjaga kualitas keimanan anak-anak.
Karena di ponpes inilah, tempat yang paling tepat mendidik keimanan mereka. Saat ini, secara tidak langsung kita sudah dirasuki hal-hal tidak benar dari media sosial,” katanya.