PON Papua Harus Nyaman dan Aman

*M. Nabil, Ketua Harian KONI Jatim

PON Papua Harus Nyaman dan Aman
M. Nabil, Ketua Harian KONI Jawa Timur.

Pekan Olahaga Nasional (PON) XX Papua dipastikan digeber 20 Oktober hingga 2 November 2020. Mundur dari jadwal awal yang direncanakan 9-21 September 2020. Dalam perjalanan, memang ada wacana penundaan karena terkendala masalah anggaran dan venue. Tapi, semua pada akhirnya telah diatasi oleh pemerintah. Dan, Jawa Timur pun mendukung sepenuhnya PON Papua.

Meskipun hari H pelaksanaan PON telah ditetapkan, namun ada dua persoalan yang sangat penting yang tentunya harus mendapat jawaban kepastian dari PB PON. Yakni, rencana rasionalisasi jumlah cabang olahraga dan nomor pertandingan, dan masalah keamanan bagi semua kontingen yang akan berlaga di Bumi Cendrawasih itu.

Hingga kini, belum ada kepastian tentang cabor apa saja yang terkena rasionalisasi, dari 47 cabor PON dikurangi menjadi 37 cabor.

Memang, pada 30 Agustus 2019, pihak Kemenpora bersama penyelenggara PON 2020 Papua, dan KONI telah menggelar rapat penentuan jumlah cabang olahraga yang akan dipertandingkan. Rapat digelar di Gedung Kemenpora, Senayan, Jakarta, pada Jumat (30/8/2019) lalu.

Saat itu, Sesmenpora Gatot S. Dewa Broto menyebut bila PON 2020 Papua hanya akan mempertandingkan maksimal 37 cabor dari 47 yang diajukan. Keputusan ini sebagaimana diambil dalam rapat terbatas yang dipimpin langsung Presiden Joko Widodo, dengan topik “Persiapan Penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional dan Peparnas Tahun 2020 di Provinsi Papua” pada, Senin (26/8/2019).

Sebanyak 15 cabor yang dicoret dari PON Papua 2020 mendatang adalah Dansa, Ski Air, Gateball, Pentanque, Woodball, Catur, Bridge, Kempo, Wushu, Bola Tangan, Sepak Takraw, Soft Tenis, Aerosport, Balap Sepeda, dan Akuatik (Polo Air).

Hanya saja, Sesmenpora mengatakan bahw pihaknya masih harus menunggu petunjuk dari Gubernur Papua Lukas Enembe, yang akan menyampaikan secara resmi kepada pemerintah pusat, dalam hal ini Presiden Jokowi, yang ditembuskan kepada Kemen PMK, kemenpora, bahkan dengan KONI.

Salah satu pertimbangakan rasionalisasi, tak lain untuk meringankan Papua sebagai tuan rumah PON. Tak heran, jika kemudian ada kesiapan Kemenpora membantu angaran peralatan PON, dan bantuan lainnya.

Namun, tuan rumah Papua melalui Plt. Kadispora Papua, Alexander K. Y. Kapisa, menampik telah memutuskan 15 cabang olahraga yang dicoret. Alasannya, Papua belum memutuskannya.

Memang, sehari setelah pertemuan Kemenpora, KONI, dan perwakilan Papua, muncul selebaran yang berisi 15 cabang olahraga yang dipangkas dari PON. Tak hanya nama cabor, juga ada surat dengan kepala surat KONI Provinsi Papua perihal perubahan jumlah cabor PON XX tahun 2020. Surat ditujukan kepada Gubernur Papua, Lukas Enembe, bahwa berdasarkan surat KONI Pusat Nomor 24 tahun 2019 tentang penetapan cabang olahraga, nomor pertandingan dan kuota atlet PON XX tahun 2020, yang semula berjumlah 47 cabor untuk dikurangi menjadi 35 cabor.

Tetapi, surat itu kemudian dipertanyakan Plt. Kadispora Papua. Karena sepengetahuannya, belum ada pernyataan resmi maupun surat dari pemerintahan Papua untuk pengurangan cabor.

Dia pun mengatakan, selebaran surat itu belum jelas. Dan, kalaupun menolak selebaran tersebut, Ketua Badan Penghubung Provinsi Papua ini tak menampik jika sempat ada rapat dengan Kemenpora dan KONI Pusat terkait draf cabor. Tetapi, itu hanya sebagai petunjuk sementara, keputusan resmi kembali kepada tuan rumah. Karena kesanggupan ini berkaitan dengan kesiapan tuan rumah.

Senada, pada 2 September 2019, Menpora Imam Nahrawi saat itu, mengatakan penentuan jumlah cabang olahraga di PON 2020 Papua belum final. Pihaknya bersama penyelenggara PON 2020 Papua dan stakeholder lainnya masih terus mengkaji jumlah cabor ideal yang akan dilombakan. Katanya, masih harus minta pertimbangan PB PON.

Kembali bahwa sukses tidaknya PON XX Papua, tentu tak bisa dilihat dari sisi anggaran semata. Apalagi adanya keistimewaan bantuan yang diberikan pemerintah untuk Papua sebagai tuan rumah. Baik bantuan aggaran penyelenggaraan, dan anggaran peralatan.