Banyuwangi Ciptakan Kuliner Baru Berburu Berkah

Banyuwangi Ciptakan Kuliner Baru Berburu Berkah
Bupati Banyuwangi Azwar Anas mengunjungi stand dalam pameran kuliner.

Menurut Anas, berbeda dengan pasar menu berbuka puasa dan takjil yang ada di kota lain, Festival Ramadhan di Banyuwangi distandarisasi. Tempat berjualan difasilitasi oleh Pemkab Banyuwangi. Usaha kuliner mikro tak dipungut biaya, hanya ada iuran kebersihan sebagai stimulus rasa memiliki sehingga merawat tempat berjualan. Juga secara berkala petugas Dinas Kesehatan mengecek, sehingga pembeli semakin nyaman karena makanan yang dijual memenuhi standar kesehatan.

“Murah, makanan enak, tapi tetap dijamin gizi dan higienitasnya,” papar Anas.

Event yang melibatkan usaha kuliner mikro itu juga didorong Anas digerakkan di semua kecamatan, bahkan di perdesaan. “Saya tadi cek juga di media sosial, di Desa Cluring ada 30 Mbok Yem, Yu Nah, Mbok Tun, ibu-ibu usaha rumahan dilibatkan untuk bikin semacam bazar, diiringi atraksi memancing ikan gratis di desa itu. Dan masih banyak lagi,” jelas Anas.

Berbagai menu buka puasa disajikan di Festival Ramadhan tersebut, mulai kolak pisang precet, kolak kopyor, patula, dan beragam makanan lokal lainnya.

“Di kawasan ini, juga digelar salat Maghrib dan tarawih berjamaah bagi pengunjung. Jadi mereka yang tidak sempat ke masjid, bisa berjamaah di sana,” kata Anas.

Selain berisi ragam kuliner, Festival Ramadhan juga bakal menghadirkan empat event lain, yaitu Lomba Tartil dan Nasyid (9-10 Mei), Festival Patrol (10-11 Mei), dan Festival Hadrah (17-18 Mei). Semua event itu dipusatkan di Gesibu, Taman Blambangan. (jam