“Jadi kalau di sini ada, nggak nggak usah studi bangdig ke luar negeri. Kalau konsulnya di sini kan lebih dekat, apa yang bisa kita ciptakan dari berbagai layanan publik yang inovatif, supaya masing-masing tahu ada update inovasi,” kata Khofifah.
Salah satu yang dipuji Khofifah adalah layanan samsat. Dimana mereka menciptakan layanan perpanjangan pajak kendaraan motornya lewat gadget bahkan bisa dicetak sendiri. Tak mau kalah, Dinas Kominfo Jawa Timur juga menciptakan layanan untuk Quick CETTAR. Yang memberikan platform digital mewadahi keluhan masyarakat hanya lewat ponsel.
Meski belum dilaunching, masyarakat bisa mengadukan keluhan yang mereka alami baik di daerah terpencil sekalipun dan dalam hal apapun melalui satu apliksi. Yang kemudian akan dikirimkan oleh Kominfo ke dinas terkait.
“Langsung kita deliver ke dinas teknik terkait agar bisa langsung ditangani maksimal dua hari. Ini inovasi kita dalam mendekatkan layanan ke masyarakat,” kata Kepala Dinas Kominfo Jatim Ardo Sahak.
Selain itu Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan inovasi yang diciptakan daerahnya adalah menciptakan Pasar Layanan Publik. Beda dengan sekarang yang ada Mal Layana Publik, Azwar Anas justru menciptakan pendekatan layann publik ke pasar tradisonal.
“Kita akan buat di Pasar Genteng. Ini baru pertama. Ini merupakan langkah kita menerjemahkan komitmen Ibu Gubernur untuk membawa layanan lebih dekat ke masyarakat,” kata Azwar Anas. (jam)