Saat ini, semua negara di penjuru dunia tidak terlepas dari adanya konflik hingga krisis ekonomi yang terjadi. Perang dagang antara China dan Amerika menyebabkan ekonomi dunia terguncang.
Belum lagi dengan krisis Eropa yang terkenal dengan Brexit. Ditambah dengan Konflik berkepanjangan yang terjadi di timur tengah telah memberi dampak besar bagi ketahanan energi di Indonesia.
“Oleh karena itu, pelajaran berharga yang bisa diambil adalah pentingnya adanya pengawasan lebih ketat terhadap industri keuangan. Pertemuan ini, sangatlah penting untuk dapat memahami pentingnya kolaborasi.
Kolaborasi yang dilakukan harus mampu menguntungkan semua pihak dengan menjaga keseimbangan antara Industri Jasa Keuangan dengan masyarakat,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Republik Indonesia Wimboh Santoso mengeaskan akan berkomitmen tinggi untuk terus memperkokoh stabilitas sistem jasa keuangan dan meningkatkan peran sektor jasa keuangan, khususnya dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional serta mendukung pemerataan pembangunan.
Dihadapan undangan yang hadir, ia menegaskan bahwa OJK akan senantiasa hadir untuk memfasilitasi dan memberikan kemudahan dalam mendukung sektor sektor prioritas pemerintah untuk memberikan ruang gerak sektor riil yang lebih besar.
Ia berharap, tahun 2019 OJK dapat melakukan capaian yang jauh lebih baik dari tahun lalu.
Dengan perkembangan ekonomi dan sektor jasa keuangan yang terus tumbuh secara positif, pihaknya, mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk berkolaborasi membangun optimisme bersama guna memanfaatkan momentum akselerasi pertumbuhan yang berkelanjutan. (min)