Risma ingin, agar masyarakat tidak perlu resah dengan adanya informasi dua sesar aktif yang melewati dua wilayah di Surabaya. Pemkot Surabaya terus berupaya meminimalisasi bagaimana mengantisipasi hal tersebut. “Maka patahan itu jika dilihat secara akademis, itu bisa terminimalisasi. Jadi itu yang coba saya lakukan, untuk meminimalisasi,” ujarnya.
Tidak hanya itu, Risma juga mengaku, nantinya di lokasi tersebut, bakal dibuat embung atau cekungan yang digunakan untuk mengatur dan menampung suplai aliran air hujan. Disamping itu, embung juga bermanfaat untuk meningkatkan kualitas air di daerah tersebut.
“Ada katanya treatment juga dengan membuat sumur-sumur. Jadi ini yang kita coba buat di situ. Nanti embung di situ akan kita itari (kelilingi) dengan hutan kota,” ujarnya.
Terlebih, beberapa jenis pohon yang ditanam di hutan kota itu, berjenis komoditas buah-buahan. Menurut dia, jika nanti musim buah, masyarakat di lokasi tersebut, juga dapat menikmati hasilnya. “Alhamdulillah kalau nanti ini berbuah seperti (hutan kota) di Balas Klumprik, buahnya juga bisa diambil warga,” imbuhnya.
Risma juga mengajak beberapa warga yang hadir, agar ikut berperan serta bersama pemerintah kota untuk menggalakkan penanaman pohon. Selain bermanfaat untuk mengurangi polusi udara, beberapa jenis tanaman juga dipercaya berkhasiat menyembuhkan penyakit. Seperti daun sirsak yang bermanfaat untuk penyembuhan kanker.
“Nanti saya kirimi pohon sirsak ke Pak RW, nanti ditanam di depan rumah satu-satu, sama nanti daun kelor,” tukasnya. (wt)