Lewat Sekolah Kebangsaan, Risma Ingatkan Pelajar Hindari Gadget

Lewat Sekolah Kebangsaan, Risma Ingatkan Pelajar Hindari Gadget
Lewat Sekolah Kebangsaan, Risma Ingatkan Pelajar Hindari Gadget

“Para pahlawan dulu berani dan mempunyai nyali demi mempertahankan kemerdekaan. Karena itu, kalian jangan pernah merasa takut atau rendah diri. Kalian harus berani berjuang untuk memperebutkan keberhasilan. Apalagi kalian dibekali dengan ilmu pengetahuan. Gunakan apa yang kalian miliki untuk kemajuan kalian, orang tua, sesama dan bangsa Indonesia” sambung Risma.

Selama sekitar setengah jam, wali kota yang berhasil menerima penghargaan Lee Kwan Yew Award itu, menyampaikan banyak pesan penting kepada para pelajar. Tentang semangat kepahlawanan yang harus diwarisi, pentingnya keberanian untuk bersaing dengan pelajar di seluruh dunia, pentingnya menjadi pemenang di kota sendiri, dan tidak bergantung pada orang lain. Juga tentang imbauan agar pelajar tidak terus bermain gadget, tetapi belajar agar negara ini tidak dijajah oleh bangsa lain.

“Penjajahan sesungguhnya sudah terjadi. Jangan terlena dengan gadget, itu semua by design untuk menghancurkan bangsa ini. Kalau kalian ingin negara ini tidak dijajah kembali, maka kalian harus bisa membagi waktu jangan hanya main game terus. Waktu ini terbatas, jika kalian terlena maka negara lain akan masuk dan kalian akan menjadi penonton dan tidak bisa berbuat apa-apa,” pesan Risma.

Anggota Legiun Veteran Samsi (63) sangat mengapresiasi kegiatan tahunan semacam ini. Sebab, kata dia, penting bagi para pelajar yang masih belia untuk mengetahui serta memaknai sikap para pejuang saat melawan penjajah. “Dengan semangat pahlawan di dadaku, generasi penerus harus bisa menjadi orang yang cerdas agar tidak dijajah kembali serta mampu menjaga kerukunan, persatuan dan kesatuan antar sesama manusia,” pesannya.

Menariknya, Sekolah Kebangsaan tidak hanya digelar secara pasif (komunikasi satu arah). Tetapi dikemas interaktif. Para pelajar bisa berinteraksi langsung dengan wali kota dan dengan mengajukan pertanyaan atau mengatakan apapun. Tujuannya, mengajak para pelajar untuk berani mengemukakan pendapat. Ada siswa yang mengajukan pertanyaan bagaimana caranya pejuang bisa menang melawan penjajah, dan kenapa kita dijajah. Adapula keinginan siswa SMP agar taman serta Kebun Bibit semakin dipercantik.

Sekolah Kebangsaan merupakan agenda tahunan yang digagas Pemkot Surabaya sejak beberapa tahun lalu untuk menyambut Hari Pahlawan. Lokasi yang dipilih sebagai tempat Sekolah Kebangsaan tersebut tidak sembarangan. Tetapi merupakan tempat-tempat yang sarat akan nilai sejarah karena dulunya menjadi “saksi perjuangan” para pahlawan. (wt)