Optimalisasi Pembinaan Moral Anggota Polri

Optimalisasi Pembinaan Moral Anggota Polri
Irjen Pol (Purn) Sisno Adiwinoto

Oleh Irjen Pol (Purn) Sisno Adiwinoto

TINGKAT kepercayaan Publik kepada Polri sudah meningkat lagi. Sebelumnya telah menurun dengan drastis l, dari sekitar 80% menjadi di bawah 60 % . Sekarang sudah meningkat lagi pada posisi 60%lebih. Penurunan tingkat kepercayaan publik tersebut akibat adanya “oknum anggota Polri yang berperilaku tercela dan terekspose viral dimedia”.

Para pengamat menyatakan, penurunan tingkat kepercayaan publik kepada Polri tersebut akibat “kelemahan pembinaan moral,” dan ada pihak yang selalu mengkaitkan dengan “kurangnya pemahaman Pedoman Hidup Tribrata dan Pedoman Kerja Catur Prasatya” oleh anggota Polri.

Sudah Ada Pemaknaan Baru
Sesungguhnya sejak dulu anggota Polri sudah dibekali dengan “Pedoman Hidup Tribrata” dan “Pedoman Kerja Catur Prasatya” yang sangat filosofis dan idealis. Bahkan sejak tahun 2002, untuk dapat lebih dipahami dan dilaksanakan oleh setiap anggota Polri, sudah pula dilakukan pemaknaan baru Tribratadan Catur Prasatya sebagai Nilai Dasar dan Pedoman Moral Polri!

Pengesahannya sebagai nilai dasar dan “Pedoman Moral Polri” tercantum Surat Keputusan Kapolri No.Pol.: Kep/17/VI/2002, tanggal 24 Juni 2002. Berdasakan Keputusan Kapolri itu, secara resmi diberlakukan sejak tanggal 1 Juli 2002.

Pemaknaan baru Tribrata diucapkan di hadapan khalayak ramai pada upacara peringatan Hari Bhayangkara tanggal 1 Juli 2002.

Kemudian, “Pelaksanaan Pembinaan Moral Anggota Polri” sudah dilakukan pada setiap pendidikan awal, maupun pada setiap strata tingkat pendidikan kedinasan lanjutan, bahkan melalui pelaksanaan Santi Aji dan Santi Karma pada saat jam pimpinan.

Tak hanya itu, penyegaran dan pendalamannya pun, sudah tertuang dalam “Kode Etik Polri.”

Kendati begitu boleh jadi pelaksanaannya masih t perlu dioptimalkan (kwantitas) dan diintensifkan (kwalitas) disesuaikan dengan perkembangan situasi dan kondisi sejalan dengan dinamika kehidupan masyarakat.

Paramenter Batasa Moral
Peyegaran dan pendalaman nilai-nukai dasar Tribrata dan Catur Prasetya ini akan memperkuat pemahaman setiap anggota, sehingga akan menjadi parameter dan batasan moral bagi setiap anggota dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya pada setiap aspeknya. Mukai dari aspek pola pikir, pola sikap dan pola tindak anggota Polri yang bijaksana (wisdom).

Adapun Unsur-unsur Penting perilaku bujaksana antara lain adalah : Keberanian; saling percaya; menghindari persaingan negatif dan prioritas pada yang benar- benar penting dan bermanfaat. Selanjutnta berkarakter dan berintergritas serta rasa Empati.

Kunci Pola Piki dan Pola Sikap
Kunci untuk mewujudkan pola pikir, pola sikap dan pola tindak anggota Polri yang bijaksana, antara lain, dengan cara sebagai berikut :

1. Tanamkan keberanian hadapi tantangan status quo kebiasaan yang tidak benar.

2. Berani berpihak pada yang benar.

3. Berani mewujudkan satunya kata dan perbuatan

4. Menghargai kejujuran.

5. Tidak anti kritik, mendorong setiap orang untuk berpikir dan berbicara dengan bebas.

6. Menjadi pemaaf bagi Kesalahan Orang lain(Restoratif)

7. Saling percaya terhadap kemampuan setiap orang untuk menilai diri sendiri dan menyelesaikan masalah kritis.

8. Mendorong dan mewujudkan kreativitas.

9. Membuat visi yang sederhana dan mudah diartikulasikan.