SURABAYA (WartaTransparansi.com) – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) bersama Pemkot Surabaya membangun kolaborasi dalam Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM). Kurikulum Merdeka sudah diluncurkan Mendikbudeistek Nadiem Makarim pada 11 Februari 2022 lalu dan disertai platform Merdeka Belajar.
Direktur Guru Pendidikan Dasar, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek Dr. Drs. Rachmadi Widdiharto, M.A., mengatakan, pihaknya sudah beraudiensi dengan Wali Kota Eri Cahyadi. Tujuannya, tak lain untuk membangun kolaborasi untuk IKM.
“Tujuan kami dalam rangka membangun kolaborasi, dukungan, dari rekan-rekan Pemerintah Daerah, dalam hal ini Kota Surabaya, untuk Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM),” katanya usai melakukan audiensi, Selasa (26/7/2022).
Ia menjelaskan, Wali Kota Surabaya sangat mendukung IKM ini. Di Kota Surabaya sendiri sudah ada 850 satuan pendidikan yang mendaftar untuk Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) dan sekitar 87 persen telah melakukan aktivasi pemanfaatan platform Merdeka Belajar. Harapannya, satuan pendidikan bersama komunitas belajar yang ada dapat belajar bersama.
Widdiharto menyatakan, IKM tidak hanya pada tataran kuantitatif, tapi kualitatif. Satuan pendidikan dan kelompok belajar yang ada seperti Kelompok Kerja Guru (KKG), Musyarawah Guru Mata Pelajaran (MGMP), dan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) harapannya ada transformasi belajar.