Faskes RS Darurat GOR Indoor GBT dan Lapangan Kalibokor Mulai Digarap

Faskes RS Darurat GOR Indoor GBT dan Lapangan Kalibokor Mulai Digarap

SURABAYA (WartaTransparansi.com) – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi kembali meninjau GOR Indoor kompleks Gelora Bung Tomo (GBT), Rabu (14/7/2021). Ia juga langsung menggelar rapat di tempat tersebut dan memutuskan bahwa GOR Indoor di GBT akan dipersiapkan menjadi Rumah Sakit Darurat.

Eri meminta jajaran Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP CKTR) untuk menyiapkan berbagai fasilitas kesehatan (faskes) di tempat tersebut. Selanjutnya, GOR pun mulai diukur untuk mempersiapkan tempat bed beserta oksigennya. Juga dilakukan pembersihan dan perbaikan beberapa bagian.

Dikatakan, GOR Indoor mulai diperbaiki untuk merealisasikan keinginannya satu kelurahan ada tempat isolasi mandirinya atau rumah sakit daruratnya, sehingga penanganan pasien Covid-19 bisa lebih cepat di berbagai wilayah. Namun, jika satu kecamatan ada tempat yang lumayan besar, seperti di Kecamatan Pakal dan Benowo, maka bisa dikonsentrasikan di satu tempat yang indoor.

“Sebaliknya, kalau di tempat lain tidak ada tempat yang besar, maka perkelurahan kita buatkan tempat isolasi mandirinya. Tempat isolasi mandiri itu kita lengkapi dengan bed dan oksigen,” jelas Eri.

Ia mengaku tidak asal membuka rumah sakit darurat di setiap kelurahan itu, terutama di GOR Indoor GBT itu. Ia memastikan, ketika oksigennya dan fasilitas kesehatan lainnya sudah siap, baru akan dibuka rumah sakit darurat itu.

“Yang terjadi sekarang ini adalah warga yang isolasi mandiri membutuhkan oksigen, sehingga kita akan beli oksigen itu. Makanya, kalau nanti sudah siap beserta oksigennya, kita langsung buka,” tegasnya.

Makanya, ke depan apabila ada warga di Kecamatan Pakal yang sesak nafas karena terindikasi Covid-19, sudah tidak perlu lagi ke Rumah Sakit Lapangan Tembak (RSLT), tapi nanti cukup di rawat di GOR Indoor GBT ini, karena nanti juga akan dilengkapi dengan oksigennya.

“Nanti di Kecamatan Wonokromo dan kecamatan lainnya ada sendiri seperti ini. Jadi, penanganannya bisa lebih cepat. Selain itu, bisa terkonsentrasi perawatannya, tidak terpecah-pecah di rumah masing-masing, jadi kita bisa mengevaluasi,” ujarnya.