Selain mempersiapkan fasilitas kesehatan di GOR Indoor GBT, Eri memastikan bahwa pihaknya juga mempersiapkan rumah sakit darurat atau rumah sakit lapangan di Lapangan Kalibokor Gubeng.
“Namun, di Kalibokor itu menggunakan tenda dan saat ini diukur dan dipersiapkan, termasuk menyiapkan toilet portablenya di tempat tersebut,” imbuhnya.
Ia juga menyampaikan bahwa yang dipersiapkan itu, mulai dari GOR Indoor GBT dan di Lapangan Kalibokor Gubeng itu merupakan rumah sakit darurat atau rumah sakit lapangan seperti yang sudah dioperasikan di Rumah Sakit Lapangan Tembak. Berarti secara otomatis isinya hanya ada bed, oksigen beserta pengobatan yang telah disiapkan.
“Bukan malah ada yang minta perkamar, atau kok rumah sakitnya tidak melayani ini, tidak ada ruangan khusus dan permintaan lainnya. Karena memang ini namanya rumah sakit darurat dan lapangan, ya berarti kondisi darurat,” kata dia.
Eri pun meminta tolong kepada warga Surabaya untuk memahami persoalan itu, sehingga kalau ada warga yang sakit jantung dan punya komorbid lainnya, tidak dibawa ke rumah sakit lapangan itu, tapi langsung dibawa dan dirawat di rumah sakit seperti di RSUD Sowandhie.
Dia juga memastikan bahwa di RS Darurat GOR Indoor GBT itu direncanakan akan bisa menampung sekitar 200 orang. Kemudian di Rumah Sakit Darurat Lapangan Kalibokor itu akan menampung sekitar 50 orang, karena ini perkelurahan nanti juga ada.
“Nah, tempat-tempat ini nanti akan diisi oleh pasien yang kondisinya ringan hingga sedang, termasuk yang sesak nafas juga bisa dirawat di sini, karena kita sudah persiapkan oksigennya juga,” ujarnya. ***