SURABAYA (WartaTransparansi.com) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta agar 33 pejabat administrator dan pengawasan (Eselon lll dan lV) dilingkungan Pemprov Jawa Timur yang baru di lantik mengedepankan tindakan promotiv preventif atas dampak ekonomi yang ditimbulkan dari virus covid-19.
“Kami meminta agar Kepala Bakesbangpol Pemprov untuk melakukan penataan terhadap mereka yang terdampak secara ekonomi. Pendataan bisa bekerjasama dengan Dinas Perhubungan, Dinas Tenaga Kerja maupun perguruan tinggi. Tindakan cepat, tepat dan akurat sangat diperlukan,” tutur Gubernur Khofifah, saat pelantikan pejabat eselon lll dan lV di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (6/4/2020).
Saya menaruh harapan besar bahwa hari ini dalam waktu yang cepat bisa bekerja dengan tepat dan akurat. Tugas hari ini tidak sederhana. Tapi penghitungan secara tepat dan akurat harus dimulai dari sekarang. Tugas itu yakni pemulihan ekonomi.
Hari ini Wagub Pak Emil Dardak sudah mulai menghitung berapa yang terdampak di sektor transportasi, Perhubungan, sektor nelayan, pertanian termasuk didalamnya adalah peternakan.
Gubernur Khofifah menegaskan, kalau kita tidak melakukan manajemen yang cepat, epat dan akurat, maka keputusan kita bisa menjadi salah. Salah melakukan treatment menjadi tidak efektif.
Begitu juga pada saat kita sedang melakukan berbagai penanganan pencegahan penyebaran covid-19, kita ingin mendapatkan tim promotif preventif, maka saudara yang ada di Bakesbangpol punya tugas untuk melakukan pemetaan secara detail. jelasnya.
“Berapa banyak sebetulnya SDM yang sudah disiapkan untuk melayani kemungkinan dilaksanakannya observasi atau isolasi di masing-masing desa, ataukah mungkin rumah warga yang disiapkan atau mungkin Balai Desa, apakah di ruang Babinsa dan Babinkamtibmas, yang kemudian dikonversi menjadi ruang isolasi,”
Selain itu kita juga melakukan pendataan monitoring dan seluruh kelengkapan yang disiapkan ruang ruang observasi.(min)