SURABAYA (Wartatransparansi.com) – Pemkot Surabaya menerima penyerahan aset berupa waduk seluas 21.832 meter persegi dari Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur. Acara penyerahan dan peresmian aset yang diberi nama Taman Tirtha Adhyaksa ini, digelar di Gazebo Universitas Negeri Surabaya (UNESA), Kamis (13/11/2025).
Aset senilai Rp 176 miliar tersebut diserahkan langsung oleh Kepala Kajati Jawa Timur, Dr. Kuntadi kepada Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi.
Dalam sambutannya, Wali Kota Eri mengungkapkan rasa syukur atas kembalinya aset tersebut. Ia menjelaskan, selama bertahun-tahun waduk yang berada di depan Kampus UNESA, Lidah Wetan itu, tidak bisa dikelola oleh Pemkot Surabaya karena status kepemilikannya dikuasai pihak lain.
“Yang namanya waduk yang bertahun-tahun tidak bisa kita apa-apakan karena ini menjadi milik orang lain. Alhamdulillah berkat Kejaksaan Tinggi Jawa Timur maka waduk ini menjadi milik Pemerintah Kota Surabaya kembali,” ujarnya.
Eri memaparkan, status kepemilikan yang tidak jelas ini menjadi salah satu penyebab banjir di kampung-kampung sekitar, karena waduk tidak bisa dikelola dengan baik. Air waduk yang meluap tidak bisa dialihkan dan akhirnya menggenangi pemukiman warga.
“Sehingga alirannya pasti lewat masuk ke kampung-kampung. Tapi InsyaAllah ketika ini menjadi milik Pemkot Surabaya, maka ketika waduk ini penuh tidak lagi lewat kampung. Saya akan buatkan saluran langsung menuju ke sungai tengahnya Wiyung,” tegasnya.
Dia menegaskan bahwa keberhasilan penyelamatan aset kali ini, bukan yang pertama. Kejari Jawa Timur dan Kejari Surabaya telah berulang kali membantu Pemkot menyelamatkan aset strategis, seperti Gedung Gelora Pancasila.
“Saya ingin menunjukkan ke seluruh warga Surabaya bahwa kalau ada aset yang selamat, itu bukan hanya dilakukan oleh pemerintah kota. Kita dibantu oleh Kejaksaan Tinggi, ini mengingatkan siapapun walikotanya, siapapun warga Surabaya, maka kalau hidup itu berkolaborasi, hidup itu bersinergi, maka di situlah ada kebaikan dan kesejahteraan,” katanya.
Ke depan, Pemkot Surabaya berencana menata kawasan waduk tersebut menjadi destinasi wisata baru yang terintegrasi dengan UNESA. Rencananya area sekitar waduk akan dilengkapi dengan jogging track, penataan pedagang, hingga perbaikan kualitas air agar lebih jernih.





