SAINT PETERSBURG (Wartatransparansi.com) – Perjalanan ke Saint Petersburg pada hari kedua, Kamis (21/8/2025) menyusuri sejumlah tempat wisata museum dengan kompleks bangunan menyatu dengan sejumlah destinasi wisata lainnya berbentuk bangunan kuno model Eropa, termasuk kapal boat maupun kapal pesiar khusus.
Tetapi Kota Budaya, Kota Wisata, Kota Berbunga, Saint Petersburg juga memberi ruang usaha bagi pengusaha level barang second (barang bekas, atau loakan). Bisa jadi barang bekas sumgguhan, tetapi cukup banyak barang dari toko yang sudah lama masuk gudang, karena ketinggalan jaman. Tetapi masih baru.
Yang pasti kami mengunjungi Flea Market at Udelnaya, terbanyak dagangan sepatu olahraga, kaos dan jaket olahraga, pakaian dan jaket perang, pakai pria dan wanita. Tidak kalah menakjubkan juga ada dagangan piringan hitam, sejumlah pin berbagai event. Pakaian bekas baru dan lama.
Bersama Yopie Mahri naik taksi dari hotel ke kawasan pasar loak itu, membayar 800 RUB (Rubel Rusia) atau sekitar 200 ribu rupiah, “Untuk ukuran negara Eropa naik taksi tarif segitu termasuk tidak mahal,” kata Yopie, Kamis (21/8/2025).
Di Flea Market at Udelnaya, ada beberapa stand dengan diberi nomer cukup besar. Lebih teringat dengan Pasar Loak Demak Surabaya, dan sebelumnya di dekat Pasar Turi, di Flea Market at Udelnaya, juga ada pemandangan kereta api lewat di belakang stand pasar.
“Khusus kalau Sabtu dan Minggu, ditambah stand kaki lima, sehingga pembeli langsung berhadapan dengan pemilik barang atau pedagang tertentu yang sengaja menjual barang antik atau serba serbi, ya namanya Pasar Loak dagangannya pasti serba serbi, seperti yang kita lihat sekarang ini,” kata Yopie.
Dani M Ridwan, dengan sabar dan masuk stand satu ke stand lain, lebih suka membandingkan dan mencari kualitas barang yang biasa di Mall. “Ini mencari barang yang masih bisa dianggap ngetrend dan masih dibutuhkan,” kata Dani.
Pasar Loak dan kaki lima Flea Market at Udelnaya, hanya terbuat dari bahan seng tebal dengan penataan sederhana, juga menampung banyak pedagang dengan dagangan serba serbi. Di sejumlah tempat masih pada Pasar Loak dan Kaki Lima, tetapi lebih ramai kalau hari Sabtu dan Minggu. Di Indonesia pasar loak dan kaki lima, tertata baik dan tidam terkesan menjual barang bekas, perlu diciptakan. (Bersambung)