Pesta Rakyat di Nevsky Prospect, Saint Petersburg

Laporan Djoko Tetuko, Dirut Media Koran Transparansi, perjalanan menuju Rusia, bag-6

Pesta Rakyat di Nevsky Prospect, Saint Petersburg

SAINT PETERSBURG (Wartatransparansi.com) – Tidak berlebihan menyebut sebagai pesta rakyat di sepanjang jalan utama Nevsky Prospect, Saint Petersburg.

Apalagi menjadi jantung menuju berbagai destinasi wisata bangunan dan gereja bersejarah, juga terminal atau pelabuhan kecil untuk menikmati destinasi menyusuri sungai dan kanal dengan air bening. “lihat bah air sungai ini bening dan tidak ada kotoran,” kata Dani.

Rabu (20/8/2025) pukul 17:00 atau pukul 21:00 WIB (Waktu Indonesia bagian Barat), berniat jalan-jalan sore, baru berjalan 5 menit melewati jalan terowongan yang menyambungkan sejumlah pusat kota dengan peradaban berbeda-beda.

Ada mobil truk keamanan berbaju seragam hitam menjaga jalan protokol dengan bangunan kuno sangat mengagumkan.

Ternyata, sepanjang jalan utama di kawasan Nevsky Prospect, Saint Petersburg dan salah satu jalan paling terkenal di Rusia, ditutup total.

Tidak kurang dari 1 km sepanjang jalan itu dipenuhi ribuan manusia hilir mudik, tidak ketinggalan pemusik jalanan dari gitaris, violinis, penyanyi gentre klasik maupun lainya, berbagai bentuk keunikan ditawarkan sebagai bagian menghibur masyarakat lokal dan wisatawan yang tumplek blek di kawasan itu.

Mereka dengan suka cita berdansa dan berjoget bebas mengikuti irama musik yang dipertontonkan seperti tontonan sulap atau sejenis, di pasar malam-pasar malam Indonesia tempo dulu.

Kami berlima decak kagum melihat suasana begitu “merdeka” dengan menciptakan kegembiraan dan kesejahteraan bathin, bagi siapa saja. Inilah kebijakan publik bermakna bagi masyarakat luas, dan pemerintah hadir dengan memberikan kebijakan khusus, sehingga rakyat bisa dengan leluasa berekspresi di jalan.

Tentu saja menikmati pemandangan “aneh”, yang sengaja diciptakan dengan berbagai tawaran mengabadikan dengan foto kenangan, bahkan imam rombongan Ahmad Riyadh UB PhD dengan tenaga ahli khusus safar atau perjalanan Yopie Mahri, beberapa kali berpose foto di depan sejumlah destinasi pilihan amat menarik.

Itupun masih kalah dengan masyarakat dan wisatawan lain, dengan sengaja foto tidur di tengah jalan protokol yang ditutup itu. Sesampai di Hotel Majestic pukul 21:00

lebih atau sudah pukul 01:00 di Indonesia atau Kamis dini hari, maka membagi tulisan baru pagi ini. (Bersambung)