Opini  

Gen Alpha dan Gen Z : Hadirkan Semangat Kebangkitan Nasional

Gen Alpha dan Gen Z : Hadirkan Semangat Kebangkitan Nasional
Dr. Muchamad Taufiq, S.H., M.H

Oleh : Dr. Muchamad Taufiq, S.H., M.H

Apakah Gen- Alpha dan Gen Z memahami makna peringatan Kebangkitan Nasional (Harkitnas)? Hari ini Selasa, 20 Mei 20025. Sebuah tanggal dalam kalender yang memiliki arti mendalam bagi bangsa Indonesia.

Kita memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-117. Tema besar yang diusung “Bangkit Bersama Wujudkan Indonesia Kuat”. Tema ini menjadi panggilan moral bagi seluruh lapisan masyarakat untuk terus bangkit menghadapi berbagai tantangan, baik di bidang sosial, ekonomi, maupun lingkungan hidup.

Tujuannya adalah membangun Indonesia yang tangguh, berkeadilan, dan berkelanjutan. Tema ini mencerminkan semangat bersama untuk melanjutkan perjuangan bangsa dalam menciptakan negara yang kuat dan memiliki daya saing tinggi.

Strauss dan Howe dalam bukunya, Generations: The History of America’s Future, perubahan generasi terjadi dalam masyarakat sekitar setiap 20 tahun. Generasi Alpha (2011 – 2025) generasi yang paling akrab dengan teknologi digital dan generasi yang diklaim paling cerdas dibandingkan generasi generasi sebelumnya.

Sebanyak 2,5 juta anak generasi alpha lahir di dunia setiap minggunya. Gen A merupakan generasi paling akrab dengan internet sepanjang masa. Mc Crindler juga memprediksi bahwa generasi Alpha tidak lepas dari gadget, kurang bersosialisasi, kurang daya kreativitas dan bersikap individualis.

Generasi alpha menginginkan hal-hal yang instan dan kurang menghargai proses. Keasyikan mereka dengan gadget membuat mereka teralienasi secara sosial. (Ishak Fadlurrohim, Jurnal Focus: Pekerja Sosial). Gen Alpha penerus dari Gen Z sehingga karakternya tidak terlalu jauh, khususnya terkait media sosial.

Generasi Z dan Alpha sama-sama telah memiliki kedekatan yang kuat dengan teknologi, namun Generasi Alpha cenderung memiliki intensitas teknologi yang lebih tinggi dalam kehidupan sehari-hari. Generasi Alpha dan generasi setelah gen Alpha nantinya akan dihadapkan pada realitas yang semakin terkoneksi secara digital dan cepat berubah.

Generasi ini lemah terhadap Sejarah bangsanya, karena yang sering melintas dalam aktivitasnya adalah kondisi sekarang. Mereka cenderung apatis, kurang bersosialisasi namun mencontoh apapun yang baru dan dirasa ‘spektakuler’. Komunitas yang dibentuk cenderung eksplore untuk aktualisasi diri semata meski hal itu bermuatan negatif.

Cara mendidik terhadap Gen Alpha dan Gen Z dibutuhkan khusus, agar mereka memahami fondasi karakter bangsanya. Mereka harus tahu, bahwa 20 Mei 1908 merupakan fenomena anak muda yang berpikir dan memiliki kesadaran nasional untuk meraih kemerdekaan bangsanya.

Kita tidak akan pernah ada sekarang, tanpa perjuangan generasai 1908. Seakan simple memahaminya namun butuh perjalanan panjang untuk menumbuhkan kesadaran bahwa bangsa Indonesia menunggu kiprah positif mereka untuk mengisi pembangunan.

Semua pemangku kepentingan sudah saatnya mengintegrasikan kebijakan dan partisipasinya untuk menata arah pengembangan Gen Alpha dan Gen Z. Kita perlu focus menyiapkan generasi yang waras tehadap sejarahnya untuk hidup di era yang gila di masa mendatang. Kita dorong mereka untuk terlibat aktif melalui ektrakurikuler di sekolah. Jangan biarkan mereka menjadi ‘generasi rebahan’ dengan Tingkat stress yang tinggi. Mereka adalah calon pemimpin bagi bangsanya sendiri.

Jika mereka terlena, bukan mustahil akan hadir pemimpin di eranya yang tidak memahami Sejarah bangsa Indonesia dengan benar. Ingat, kemunduruan suatu bangsa ditandai dengan semakin jauhnya generasi muda terhadap romantika Sejarah bangsanya.

Salah satu cara menghancurkan sebuah bangsa adalah menjauhkan generasi muda dengan Sejarah bnagsanya. Harapan itu selalu ada manakala generasi mudanya segera sadar untuk bertanya pada dirinya sendiri, “Di masa mendatang, aku akan menjadi apa?”  (*)

*) Penulis adalah Pengajar Program Pascasarjana MM di ITB Widya Gama Lumajang, Sekretaris DPC BPK’45 Lumajang, dan Fasilitator Leadersips Management bersertifikat