SURABAYA (Wartatransparansi.com) – Kota Surabaya raih juara pertama kategori Inovasi Daerah di ajang Penganugerahan Inovasi Daerah dan Inovasi Teknologi (INotek) Award Provinsi Jawa Timur tahun 2025. Penghargaan ini disabet berkat inovasi Kampung Semanggi, sebuah inisiatif pemberdayaan masyarakat yang digagas oleh Camat Benowo bersama warga RW 3 Kelurahan Sememi.
Keberhasilan ini semakin dipertegas dengan masuknya tiga inovasi lain dari Surabaya ke dalam jajaran Top 15 INotek Award 2025, membuktikan komitmen Pemkot Surabaya dalam mengembangkan ekosistem inovasi yang berkelanjutan.
Ketiga inovasi tersebut mencakup berbagai bidang, yaitu Kampung Wisata Ketandan kategori Sosial Kependudukan, ASIAP (Abon Ikan Asap) pada Kategori Agribisnis dan Energi Baru Terbarukan, serta MeccaBot AI yang unggul di Kategori Teknologi Berbasis Website/Mobile Apps.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menjelaskan, Kampung Semanggi, berlokasi di Kelurahan Sememi, Kecamatan Benowo, telah membuktikan diri sebagai model pemberdayaan masyarakat berbasis kuliner tradisional yang sukses dan menginspirasi.
“Inovasi yang diresmikan sebagai Kampung Berseri Astra (KBA) pada tahun 2021 ini fokus pada pengembangan produk berbahan dasar semanggi yang tidak hanya terbatas pada pecel tradisional, tetapi juga diversifikasi produk seperti cookies, putri salju, nastar, peyek, stick, pudot, jus, nugget, tahu bakso, cilok, cireng, hingga semanggi instan,” kata Eri, Rabu (19/11/2025).
Ia menjelaskan, dampak inovasi ini sangat signifikan. Tercatat lebih dari 120 pedagang pecel semanggi aktif berkontribusi dalam perekonomian lokal. Bahkan, produk semanggi instan telah berhasil diekspor hingga ke Australia.
“Selain itu, aspek budaya juga diperkuat dengan penetapan Pecel Semanggi Suroboyo sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh Kemendikbud RI pada tahun 2022, serta didukung oleh penerapan empat Pilar KBA, termasuk program pencegahan stunting,” jelasnya.
Wali Kota Eri pun menyampaikan apresiasi atas pencapaian ini. Ia menegaskan bahwa penghargaan di INotek Award adalah cerminan dari semangat gotong royong dan kolaborasi antara pemerintah dengan seluruh elemen masyarakat Surabaya.
“Kampung Semanggi dan ketiga inovasi lainnya membuktikan bahwa ketika kita bersatu, tidak ada yang tidak mungkin. Inovasi-inovasi ini lahir dari kebutuhan riil masyarakat dan dikembangkan secara partisipatif, sehingga dampaknya benar-benar terasa di tingkat akar rumput. Saya mengapresiasi seluruh pihak yang telah berkontribusi, dan ini akan menjadi motivasi bagi kita untuk terus berinovasi demi Surabaya yang lebih maju dan sejahtera,” tambahnya.





