Disperindag Surabaya Gandeng GAPEKNAS, Pelatihan Gratis Tukang Bangunan Jenjang 2 Resmi Dimulai

Disperindag Surabaya Gandeng GAPEKNAS, Pelatihan Gratis Tukang Bangunan Jenjang 2 Resmi Dimulai

SURABAYA, Wartatransparansi.com — Pemerintah Kota Surabaya kembali mempertegas komitmennya dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di sektor konstruksi. Melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Pemkot resmi membuka Pelatihan Tukang Bangunan Gedung Jenjang 2 yang diberikan secara gratis bagi warga Surabaya. Program ini berjalan berkat kolaborasi dengan GAPEKNAS Surabaya sebagai mitra pembinaan.

Pada hari pertama pelaksanaan, puluhan peserta tampak antusias mengikuti kegiatan sambil mengenakan seragam kerja berwarna biru. Pelatihan ini diharapkan mampu memperkuat daya saing tenaga kerja konstruksi lokal sekaligus memenuhi kebutuhan tenaga terampil di berbagai proyek pembangunan.

Kepala Disperindag Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro, hadir memantau langsung jalannya pelatihan. Ia menilai tingginya minat peserta menunjukkan bahwa warga sangat membutuhkan peningkatan kompetensi. “Antusiasme para peserta luar biasa. Ini menunjukkan bahwa kebutuhan akan keahlian bersertifikat semakin meningkat, dan kami ingin memastikan mereka mendapatkan kesempatan itu,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua GAPEKNAS Surabaya, Samsurin, menegaskan bahwa sertifikasi merupakan tuntutan penting dalam industri konstruksi modern. Ia menilai pelatihan ini menjadi solusi untuk mempermudah masyarakat mendapatkan pengakuan kompetensi resmi. “Saat ini tenaga konstruksi wajib punya sertifikat keahlian. Kami di GAPEKNAS hadir untuk membantu mempercepat proses itu. Karena itu, kami sangat mengapresiasi Pemkot Surabaya yang membuka pelatihan ini secara gratis,” tegasnya.

Dukungan juga datang dari organisasi masyarakat, termasuk Pemuda Pancasila Surabaya. Kepala Bidang Ekonomi, UMKM, dan Tenaga Kerja MPC PP Surabaya, Puji, menyebut banyak anggotanya bekerja di bidang teknik sipil sehingga pelatihan ini sangat relevan. “Banyak anggota kami yang bekerja sebagai tukang dan tenaga proyek. Program seperti ini benar-benar membantu mereka meningkatkan kualitas dan daya saing,” ungkapnya.

Kolaborasi lintas organisasi ini membuat jangkauan peserta semakin luas dan memperkuat upaya bersama dalam mencetak tenaga konstruksi yang kompeten. Sertifikat jenjang 2 dianggap sebagai modal penting bagi peserta untuk memperoleh peluang kerja yang lebih baik dan lebih stabil.

Selain meningkatkan kualitas tenaga kerja, keberadaan tukang bersertifikat juga dinilai mampu mendorong mutu pembangunan di Surabaya. Pemerintah berharap ilmu dan standar kerja yang diperoleh selama pelatihan dapat langsung diterapkan di lapangan, sehingga terbentuk ekosistem konstruksi yang profesional dan berkelanjutan.

Di akhir kegiatan, para peserta berharap pelatihan ini membuka jalan yang lebih luas bagi masa depan mereka. Mereka optimistis bahwa semakin banyak tukang bersertifikat, semakin besar pula peluang Surabaya untuk menghadirkan pembangunan yang lebih berkualitas dan kompetitif. (*)

Penulis: Fahrizal Arnas