FGD FoR Gress tetap berlangsung hangat meski cuaca tidak bersahabat. Para peserta menyoroti pentingnya memperkuat budaya politik dialogis, memperbaiki tata kelola pemerintahan daerah, serta mendorong partisipasi publik agar konflik antar-elit tidak lagi menjadi penghambat pelayanan dan pembangunan.
Semua peserta duduk setara. Masing-masing mendapatka kesempatan untuk menyampaikan pandangannya terkait kondisi Sidoarjo terkini. Tanpa memandang latar belakang maupun jabatan.
Menutup rangkaian sesi ketiga ini, FoR Gress mengumumkan bahwa FGD keempat akan digelar dengan tema ”Menyoroti Pendidikan di Sidoarjo”. Fokus tema itu dipilih sebagai upaya terus melanjutkan dialog publik yang lebih luas dan berorientasi pada masa depan daerah.
Menurut Founder Cepad (Center for Participatory and Development) Kasmuin, Kabupaten Sidoarjo seharusnya tidak cuma ramai oleh baliho dan proyek-proyek, tetapi harus pula hidup dengan gagasan dan perbincangan-perbincangan yang berbobot dan elegan.
Dengan semangat itu, FoR Gress menegaskan komitmennya untuk terus menghadirkan ruang diskusi yang terbuka, reflektif, dan membumi. Mengapa?
”Agar Kabupaten Sidoarjo tidak kehilangan akal sehat dalam bisingnya politik lokal,” tegas Kasmuin. (*)





