SIDOARJO (Wartatransparansi.com) – Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2025 di Kabupaten Sidoarjo tak hanya diisi dengan kegiatan keagamaan dan lomba, tetapi juga aksi kepedulian terhadap sesama. Melalui Lazisnu PCNU Sidoarjo, Nahdlatul Ulama menyalurkan santunan bagi korban ambruknya Musala Pondok Pesantren Al Khoziny, yang terjadi beberapa waktu lalu di daerah Buduran.
Santunan tersebut menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Hari Santri 2025, yang digelar mulai 21 Oktober hingga 1 November, dengan puncak acara pada Resepsi Hari Santri Nasional di Lapangan Masjid KH. M. Hasyim Asy’ari.
Ketua PCNU Sidoarjo KH. Zainal Abidin menyampaikan bahwa peringatan Hari Santri bukan hanya tentang seremoni atau lomba, tetapi juga momentum menumbuhkan solidaritas dan kepedulian sosial di kalangan santri.
“Hari Santri adalah hari pengabdian. Kita tidak hanya merayakan semangat juang santri, tetapi juga meneladani nilai kepedulian dan gotong royong. Karena itulah, kami hadir memberi santunan kepada para korban musibah di Ponpes Al Khoziny,” ujarnya, Rabu (22/10/2025).
KH. Zainal menambahkan, pesantren selama ini bukan hanya tempat menimba ilmu agama, tetapi juga lembaga sosial yang selalu bergerak membantu masyarakat di masa sulit.
“Pesantren dan Nahdlatul Ulama sejak dulu memiliki komitmen besar untuk menjaga nilai kemanusiaan dan kebangsaan. Kepedulian terhadap korban musibah ini wujud nyata tradisi pesantren yang tak tergoyahkan,” tegasnya.
“Rangkaian ini menjadi bukti bahwa semangat santri bukan hanya di masjid dan pesantren, tapi juga di tengah masyarakat,” pungkas KH. Zainal
Sementara itu, Ketua PC Muslimat NU Sidoarjo, Ainun Jariyah, menyebut kegiatan sosial menjadi bagian penting dalam rangkaian Hari Santri tahun ini, selain khataman, tirakatan, halaqah nasional, lomba-lomba santri, dan bazar UMKM.
“Kami terus membersamai PCNU dengan kegiatan yang tak hanya seremonial, tetapi juga memberi manfaat langsung bagi masyarakat, termasuk pemberdayaan perempuan dan bantuan sosial,” katanya.
Salah satu penerima santunan adalah keluarga almarhum Muh Rizqi Maulana Saputra, santri yang menjadi korban ambruknya musala Al Khoziny. Sang ayah, Muh Arifudin, menyampaikan rasa terima kasih dan haru atas perhatian dari PCNU Sidoarjo.
“Terima kasih atas kepedulian semua pihak, terutama PCNU. Bantuan ini menjadi penguat bagi kami untuk tetap tabah. Insyaallah putra kami syahid,” ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.
Selain pemberian santunan, rangkaian Hari Santri 2025 juga diisi dengan halaqah nasional, lomba duta santri, paduan suara dan yel-yel santri, serta bazar UMKM Lazisnu yang digelar pada 30 Oktober hingga 1 November 2025. (*)