Khofifah berharap pendonor darah sukarela dapat menjadi pemacu semangat untuk berkorban terhadap sesama yang membutuhkan, memberikan setetes darah untuk menyelamatkan sesama serta menjadi pejuang kesehatan yang mampu berkontribusi untuk program kesehatan Provinsi Jawa Timur.
“Saya berharap kegiatan ini bisa menginspirasi masyarakat luas untuk turut serta dalam gerakan kemanusiaan ini. Mari kita jadikan semangat Setetes Darah, Sejuta Harapan,” ungkap Khofifah.
Di siai lain, Ketua PMI Jatim Imam Utomo mengatakan donor darah sukarela harus bertambah mengingat saat ini jumlahnya 1.035 ribu belum cukup untuk memenuhi kebutuhan 700 pack darah dalam satu tahun.
“PMI terus mensosialisasikan kepada mereka yang tingkat SMA/SMK untuk menambah jumlah donor darah sukarela,” ujarnya.
Sementara itu, Perdana Seryawan (32) UDD Tulungagung sebagai pendonor darah sukarela termuda menceritakan awal mula mendonorkan darah tahun 2010 di SMA Kedungwaru Tulungagung.
“Dipaksa sama guru-guru dan teman namun berlanjut sampai hari ini karena setetes darah sangat bermanfaat bagi orang-orang yang membutuhkan,” ungkapnya.
Ia juga berterima kasih kepada Gubernur Khofifah yang menyematkan penghargaan sekaligus mendorong generasi muda untuk mendonorkan darah.
“Terima kasih penghargaan yang diberikan serta memberi motivasi kami khususnya generasi z agar berperan aktif membangun negeri ini melalui aksi donor darah,” tuturnya. (*)