Dalam kesempatan yang sama, Elim juga mengungkapkan bahwa dirinya selama ini tidak dilibatkan dalam berbagai kegiatan pemerintahan, termasuk pembahasan anggaran.
“Dalam penganggaran pun saya tidak pernah diajak komunikasi. Pihaknya hanya sekali ikut rapat ketika pembahasan APBD 2026, itu pun saat ada surat pemberitahuan pemotongan anggaran sebesar 18 persen atau sekitar Rp114 miliar,” tuturnya.
Elim menambahkan, ia akan menindaklanjuti persoalan serupa di sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang belum menyerahkan laporan program kerja tahunan kepadanya.
Ia sudah meminta laporan dari beberapa OPD tapi belum diberikan sampai sekarang. Kalau terus berlarut, saya akan bersurat ke Inspektorat agar dilakukan pengecekan.
Menutup wawancara, Elim menyampaikan bahwa dirinya tetap menjalankan tugas sesuai tupoksi, meski menghadapi keterbatasan kewenangan.
Setiap hari tetap ke kantor dan menjalankan fungsi pengawasan. Tapi bagaimana saya bisa mengawasi jika banyak hal yang tidak saya ketahui,” kata Elim.
Sementara itu, Wali Kota Blitar Syauqul Muhibbin ketika di konfirmasi ketidak hadiran Wakil Walikota Blitar menjelaskan, bahwa pihaknya sudah mengundang.
“Kami juga sudah sebutkan yang terhormat, Wakil Wali Kota Blitar, Pak Sekda dan sebagainya. Kadang-kadang acara ini dihadiri oleh banyak pejabat tapi tak jarang ada yang absen,” urainya.
“Saya juga tidak mengetahui saya juga pejabat-pejabat yang tidak hadir,” ucap Syauqul Muhibbin, usai pelantikan mutasi jabatan. (*)
