Ke depan, Khofifah berharap pertemuan dengan para duta besar mampu membuka peluang baru, baik melalui ekspor, investasi, maupun kolaborasi strategis dengan mitra internasional.
“Memberikan rasa optimis bagi kami melalui Bapak Ibu yang mewakili Indonesia di negara-negara sahabat. Insyaallah peluang-peluang ekonomi Jatim bisa diperjuangkan para duta besar,” pungkasnya.
Sementara itu, Staf Ahli Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Kementerian Luar Negeri RI sekaligus calon Dubes RI untuk Vietnam, Adam Mulawarman Tugio, menegaskan komitmen Kemenlu untuk mendukung diplomasi ekonomi bersama Pemprov Jatim.
“Jatim dipilih karena spesial, begitu banyak potensi yang bisa dikerjasamakan dengan mitra di kawasan. Kami siap membantu mengembangkan produk ekspor dan investasi Jatim ke mancanegara,” katanya.
Para duta besar juga melakukan kunjungan lapangan ke sektor manufaktur dan perikanan di Jawa Timur. Dari hasil tinjauan, mereka melihat potensi besar yang bisa dikembangkan, terutama dengan negara-negara Timur Tengah yang memiliki sumber pembiayaan kuat.
Selain mendorong ekspor, ada pula peluang outbound investment dengan memanfaatkan perubahan generasi pengusaha diaspora di Eropa.
“Kita ingin memanfaatkan kondisi ini agar perusahaan-perusahaan yang kesulitan regenerasi bisa diambil alih dan diarahkan untuk memperkuat ekspor ke tanah air,” tambah Adam.
Sebagai informasi, total 14 duta besar hadir dalam pertemuan ini. Tiga di antaranya sudah dilantik, sementara 11 lainnya akan segera dilantik. Mereka akan bertugas di kawasan Asia Tenggara, Asia Selatan, Asia Timur, Timur Tengah, Eropa, hingga Amerika Latin. (*)