Kadis Pendidikan Kab. Mojokerto Ludfi Ariyono dikonfirmasi terkait jumlah Kepla Sekolah yang sudah
habis masa jabatannya kurang memahami. Namun keterangan di Bidang Kepegawaian Dispendidik
disebutkan pada tahun ini terdapat 36 jabat KS yang sudah habis. Selain itu juga ada 218 tenaga pendidik
baik KS maupun guru yang purna tugas di akhir tahun ini.
Disebutkan salah satu KS yang habis masa ja batannya diantaranya KS SMP Negeri 1 Kutorejo sedangkan KS
yang periapan purna tugas (Pensiun) diantaranya SMPN 1 Mojoanyar dan SMP Negeri 2 Mojoanyar.
Menurut Kabid Ketenagakerjaan Dispendik, untuk mengevaluasi jabatan KS satu periode yang sudah habis,
Dispendik telah melakukan evaluasi dengan menurunkan tim.
“Kalau KS yang sudah menjabat 2 kali periode karena prestasi, otomatis kembali mengajar di sekolahan
semula atau mutasi di sekolah lain. Kalau KS yang habis masa jabatannya 1 periode, kalau
kepemimpinannya kurang berprestasi, meski satu kali menjabat. Ya bisa dikembalikan mengajar sebagai
guru sesuai aturannya atau dimutasi di sekolah lain dengan catatan siap meningkatan prestasi di tempat
baru..” Ungkap Kabid Kepegawain Dispendik. Hanafi, sambil menambahkan ada beberapa kriteria kategore
KS berprestasi.
Pantauan disejumlah sekolahan baik SDN maupun SMPN di Kab. Mojokerto salah satu kepemimpinan KS
dinyatakan sukses bukan hanya kwuantis perolehan prestasi baik siswa mapun sekolahannya. Pada
penerimaan murid baru pertengahan Juni 2025 lalu bisa dijadikan tolak ukur prestasi di sekolah.
Di Kabupaten Mojokerto terdapat 7 SMP Negeri yang kekurangan murid saat pendaftaran gelombang
pertama. Sedangkan SMPN dengan jumlah kekuran murid tebanyak dan terburuk diantaranya adalah SMP
Negeri 1 Kutorejo yakni kekuran sekitar 27 siswa atau hampir 1 kelas.. Namun pada pendaftaran gelombang
2 sudah terpenui 1 kelas (32) siswa.
Imbas kekurangan siswa pendaftaran gelombang pertama tersebut. Sejumlah wali murid bahkan sejumlah
menilai kepemimpinan Kepala Sekolah kurang berhasil atau tidak berprestasi.
“Bukan hanya pimpinan sekolah yang malu, para siswa juga menanggung malu, karena sekolahnya dianggap
kurang faforit. Harusnya SMP Negeri 1 Kutorejo, banyak menolak siswa yang mendaftar kok malah
kekurangan siswa, sudah saatnya Pimpinan sekolah di ganti yang baru” pinta para siswa dan wali murid.(*)