SURABAYA (WartaTransparansi.com) – Hingga H+1 pukul 20.00, Kamis (28/11/2024), surat suara yang telah terpublish, masuk Sirekap (Sistem Informasi Penghitungan) suara KPU Jawa Timur mencapai angka 99 persen.
Sisanya, masih terkendala dengan sistem pengiriman akibat cuaca yang kurang baik atau sudah dibuka tapi presisi gambar kurang baik sehingga belum bisa dikirim ke Sirekap KPU Jawa Timur. Ini diungkapkan Ketua KPU Jawa Timur Aang Kunaefi, Kamis malam.
Meski sudah 90 persen lebih, KPU Jawa Timur belum berani mengumumkan siapa yang memenangi Pilgub Jawa Timur. “Soal siapa pemenangnya, tunggu tanggal 8 Desember 2024,” tegasnya.
Semenatara itu semua lembaga survei yang memantau pelaksanaan coblosan di Jawa Timur telah merilis Khofifah Endar Parawansa-Emil Elestianto Dardak, paslon nomor urut 02 unggul diatas 58 persen.
Dalam kesempatan itu, Aang Kunaefi juga menjelaskan bagaimana beratnya anggotanya dalam bertugas sebelum dan sesudah pemungutan suara dimana terdapat 5 orang petugas meninggal dunia karena kelelahan. Atas musibah tersebut KPU Jawa Timur telah menyiapkan bantuan umtuk keluarga korban meninggal maupun yang masih di rawat di rumah sakit.
Anggota Komisoner KPU Umam Wiranu mengatakan, dari 38 kabupaten/kota, ada 8 kabupaten/kota yang PPKnya sudah melakukan proses rekaputulasi. Dari catatan yang dihimpun KPU Jawa Timur berdasarkan laporan daerah bahwa rekapitulasi ada yang memulai tanggal 28 November sampai tanggal 1 Desember akan selesai meskipun tahapannya terakhir tanggal 6 Desember. Sedangkan Sirekap tingkat Provinsi akan dilaksanakan pada tanggal 7 Desember.
Dijelaskan, berdasarkan data center KPU Jawa Timur yang diunggah untuk C hasil rekapitulasi hingga Kamis malam pukul 20.00 sudah mencapai 99 persen. Dari jumlah TPS sebanyak 60.751 yang tersebar seluruh Jawa Timur, batal terpublikasi sebanyak 54 TPS dan yang sudah terpublikasi 60.404 TPS sehingga masih ada 347 TPS yang belum sampai Sirekap (Sistem Informasi Rekapitulasi) KPU Jawa Tiumur.
Sebaliknya Eka Wisnu Wardana, anggota Komisoner KPU lainnya melaporkan jika dihari pertama terdapat 2 orang meninggal, namun H+1 tanggal 28 November bertambah 3 orang, sehingga menjadi 5 orang yang meninggal.
Terdiri 4 orang petugas ketertiban di Kediri karena kecelakaan kerja, kelelahan. Di Jawa Timur ada 425.257 anggota KPPS dan 121.502 petugas Ketertipan TPS. “Kami sudah menyiapkan bantuan sesuai aturan, namun saat ini masih menunggu kelengkapan administrasi dari BPJS,” ungkap Aang Kunaefi. (*)