Pertama Kalinya, Panpel Siapkan VAR untuk Pertandingan Perdana Persik Kediri di Liga 1 Indonesia

Canggih! Liga 1 Musim 2024-2025 Persik Kediri Gunakan VAR

Pertama Kalinya, Panpel Siapkan VAR untuk Pertandingan Perdana Persik Kediri di Liga 1 Indonesia
ketua Panpel Persik Kediri Tri Widodo sedang menunjuk salah satu monitor VAR di Stadion Brawijaya

BERITA KEDIRI (WartaTransparansi.com) – Jelang Pertandingan perdana Liga 1 musim 2024-2025 antara Persik Kediri dan Bali United, Minggu (10/8) besok sore, dipastikan bakal berlangsung seru. Selain menjadi ajang unjuk kebolehan dua tim papan atas, laga yang digelar di Stadion Brawijaya, Kediri ini juga akan menjadi momen bersejarah dengan penerapan VAR (Video Assistant Referee) untuk pertama kalinya di Liga 1 Indonesia.

Ketua Panpel Persik Kediri, Tri Widodo, menyampaikan pihaknya telah menyiapkan berbagai persiapan teknis untuk pertandingan besok antara Persik Kediri melawan Bali United, termasuk pemasangan perangkat VAR di stadion. Sistem VAR ini diharapkan dapat membantu wasit dalam mengambil keputusan yang lebih akurat, terutama dalam menangani insiden-insiden krusial seperti penalti, offside, dan kartu merah. Dengan adanya teknologi ini, diharapkan kualitas pertandingan dapat semakin meningkat, serta memberikan keadilan yang lebih baik bagi kedua tim.

” Upaya ini kita lakukan sesuai arahan dan standarisasi dari operator liga 1 Indonesia. Kita memasang papan LED untuk sponsor, mempercantik garis lapangan pertandingan, perawatan rumput lapangan, menyiapkan bangku cadangan pemain, dan yang terbaru VAR,” ucapnya, Sabtu (9/8/2024).

Menurutnya, keberadaan VAR diharapkan membuat keputusan yang diambil oleh wasit lebih akurat dan mengurangi potensi kontroversi. Namun, meskipun kehadiran teknologi ini membawa banyak manfaat, panitia pelaksana (panpel) juga menghadapi tantangan tersendiri dalam pemasangan VAR di Stadion Brawijaya.

Salah satu kendala utama yang muncul adalah kebutuhan daya listrik yang sangat besar. Sistem VAR memerlukan ribuan watt listrik untuk mengoperasikan perangkat monitor dan transmisi data secara real-time. Untuk memenuhi kebutuhan ini, panpel terpaksa menggunakan genset atau generator listrik sebagai sumber daya tambahan, mengingat pasokan listrik Stadion Brawijaya yang terbatas.

Bahkan, terbatasnya genset atau generator listrik yang mengharuskan 1 phase, Panpel Persik Kediri harus mencari ke luar daerah.

” Kelistrikan khusus untuk VAR mencapai 12-15 ribu watt 1 phase, berhubung di wilayah Kediri genset atau generator listrik 1 phase tidak ada, maka kita menyewa ke Nganjuk,” imbuh Widodo.

Secara operasional VAR, kata Widodo akan ada satu layar monitor yang dipasang di pinggir lapangan dekat tribun penonton. Monitor ini akan digunakan oleh wasit untuk meninjau ulang insiden tertentu yang memerlukan penilaian lebih mendalam.

Keberadaan monitor ini di dekat lapangan juga memungkinkan pemain dan penonton untuk menyaksikan langsung proses peninjauan ulang yang dilakukan oleh wasit melalui sambungan siaran televisi atau layanan video streaming yang telah memiliki izin hak siar liga 1 Indonesia.

” Keberadaan VAR akan ada 1 monitor di dekat lapangan pertandingan, dan selebihnya ada sejumlah monitor lagi di kendaraan operator yang keberadaannya di luar Stadion Brawijaya,” tutupnya. (*)