Opini  

FL2MI Jatim Siapkan Kualitas Legislator Muda

FL2MI Jatim Siapkan Kualitas Legislator Muda
Dr. Muchamad Taufiq, SH, MH (tengah) menerima Cenderamata sebagai narasumber dr Korwil FL2MI Jatim (kanan) & Ketua DPM ITM Wiga Lumajang (kiri)

Oleh Dr. Muchamad Taufiq, SH, MH

Forum Lembaga Legislatif Mahasiswa Indonesia (FL2MI) adalah tempat berhimpunnya Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) yang berfungsi sebagai unsur Legislatif mahasiswa di kampus. Forum ini memberikan penguatan moral dan organisasi kepada DPM. Sebagai wadah berhimpun, FL2MI menyelenggarakan Muskerwil se-Jawa Timur bertempat di Kampus ITB Widya Gama Lumajang tanggal 30-31 Mei 2024. Tema yang diangkat “Kesiapan Mahasiswa dalam Menghadapi Bonus Demografi di Era 5.0”

Pada acara Opening Ceremony, penulis menyampaikan materi “Kekuatan NKRI dalam Perspektif Politik dan Hukum Berkeadilan”.

Perlu diketahui bahwa di era sekarang terdapat ancaman terhadap negara modern jika terjadi krisis. Terdapat ancaman lima krisis yaitu: 1)krisis identitas, 2)krisis legitimasi, 3)krisis penetrasi, 4)krisis partisipasi, dan 5)krisis distribusi. Mahasiswa sebagai agen of change berada pada zona krisis identitas.

Mahasiswa wajib tahu dan memahami sejarah bangsanya serta memiliki kemampuan untuk mengenal nilai-nilai luhur budanya sebagai bekal dalam kehidupan sehari-hari. Mahasiswa harus memiliki kesadaran terhadap identitas bangsanya yaitu lagu kebangsaan Indonesia Raya, Bendera Merah Putih, Bahasa Indonesia dan Lambang Negara Garuda Pancasila.

Dengan memahami Sejarah perjuangan bangsanya dengan benar diharapkan mahasiswa dapat menempatkan eksistensi dirinya sebagai generasi bangsa yang kelak akan mewarisi tongkat estafet kepemimpinan bangsa dimasa mendatang.

Kekayaan alam Indonesia adalah salah satu dari modal dasar Pembangunan. Indonesia memiliki sekitar 17.504 pulau dengan luas 1,913.578,68 Km2. Membentang bak ratna mutu manikam yang gemah ripah loh jenawi menuju tata tentrem kerta raharja.

Anugerah Tuhan YME berupa keindahan alam bak potongan surga yang ada di bumi ini haruslah dikelola oleh SDM yang berkualitas. Karena kebesaran suatu bangsa bukan semata-mata ditentukan oleh usia suatu bangsa, bukan karena kekayaan alamnya, namun mindset dan kualitas masyarakatnya.

Berkaitan dengan bangsa Ernest Renan mengatakan “sekelompok manusia yang memiliki kehendak untuk Bersatu sehingga merasa dirinya satu (le desir d’etr ensemble) kehendak dari warga untuk membentuk bangsa”. Sementara Otto Bauer menyebutkan bahwa karakter yang dimiliki sekelompok manusia yang dijadikan jati diri suuattu bangsa. Maka persyaratan bangsa adalah memiliki sejarah hidup yang sama, memiliki jati diri sebagai identitas nasional dan menempati suautu kesatuan wilayah.

Sehingga dapat dikatakan bahwa mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat ilmiah wajib sifatnya mengetahui, mendalami dan mampu mengimplementasikan wawasan nusantara, beberapa aspek yaitu: ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, hankam, bangsa, psikologi dan berkesimbangan. Hanya dengan pemahaman wawasan nusantara yang benar akan terwujud kehidupan yang ber-bhinneka tunggal ika tan hanna dhrama mangrwa.

Presiden Soekarno dalam pidato terakhirnya berpesan, “Jangan sekali-kali melupakan Sejarah (never leave history)”. Sementara Presiden Soeharto pada 28 Oktober 1969 mengajak “Semua pemuda Indonesia agar memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa, seperti yang diikrarkan oleh para pemuda pada tahun 1928. Pemuda untuk mempertahankan dan mengamalkan Pancasila dalam segala kehidupan. Pesan-pesan bijak dari tokoh bangsa patutlah menjadi kompas bagi mahasiswa dalam praktik berbangsa dan bernegara.

Mahasiswa saat ini yang termasuk Gen-Z ternyata memiliki tingkat partisipasi “sedang” dalam berproses dan partisipasi politik. Banyak penelitian masih menyimpulkan perlu ditingkatkan partisipasi mahasiswa dalam proses politik, baik di dalam kampus (PemiluRaya) maupun Pilpres/ pilkada. Mahasiswa harus terus memompa diri untuk mengembangkan rasa handharbeni secara utuhh terhadap perkembangan politik Indonesia.

Mahasiswa yang tergabungn di FL2MI harus sadar untuk menyiapkan dirinya sebagai legislator muda dengan moral yang baik, good faith dan penguasaan pengetahuan yang memadai guna menjadikan Indonesia lebih baik menuju Indonesia Emas.

Terdapat lima hal pokok untuk kemampuan manajemen mahasiswa dalam berorganisasi adalah: 1)inovatif dalam kegiatan dan adaptif terhadap perubahan, 2)penelitian dan pengembangan untuk memastikan hasil pantauan di lapangan, 3)manajemen risiko yang difokuskan pada pengelolaan disruptif, 4)lakukan perubahan budaya organisasi untuk lebih baik, 5)segera putar Haluan atas kondisi yang tidak berkembang, dan 6)kolaborasi, tinggalkan ego untuk mencapai kesuksesan bersama.
Mahasiswa perlu memahami tantangan dimasa kini. Antara lai adalah Nilai agama dan budaya tidak dijadikan sumber etika, konflik sosial dan peralihan kekuasaan yang berpotensi konflik jika tidak dikelola dengan baik, Sementara penegakan hukum, sistem politik dan proses demokrasi tidak berjalan baik, perilaku ekonomi tidak berpihak pada ekonomi kerakyatan, lemahnya fungsi pengawasan, serta dampak negatif globalisasi. Maka Solusi yang dapat ditawarkan adalah: menjadikan nilai agama dan budaya sebagai etika berbangsa dan bernegara, mengatur peralihan kekuasaan sesuai hukum, meningkatkan kerukunan sosial, prinsip kebersamaan, kesetaraan dan toleransi. Menegakkan supremasi hukum dan memberdayakan masyarakat melalui sistem politik yang demokratis, meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat melalui kebijakan ekonomi dan peningkatan kemampuan SDM. Memantapkan Pancasila sebagai ideologi negara serta meningkatkan integritas dan profesionalisme dan tanggungjawab para penyelenggara negara.

Menyadari sepenuhnya jati diri mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa dimasa mendatang, maka pesan moral dalam Muskerwil FL2MI adalah menggantungkan sebbuah harapa, “Jadilah aktivis organisasi yang cerdas dan berkarakter karena sesungguhnya kalian yang akan menentukan kemana arah masa depan bangsa ini.” (*)

*) Penulis adalah Akademisi ITB Widya Gama Lumajang dan
Narasumber Wawasan Kebangsaan serta Leaderships Manajemen Bersertifikat.