Oleh DjokonTetuko – Komut Media Koran Transparansi
Malam 17 Ramadhan masyhur atau populer disebut sebagai peringatan Nuzulul Qur’an (Wahyu Al Qur’an kali pertama diturunkan Allah Subhanahu wa Ta’ala melalui malaikat Jibril). Peristiwa ghoib itu masih selalu diperingati sebagai penguatan bahwa Al Qur’an mempunyai kekuatan amat dahsyat hingga detik ini.
Sebagaimana Allah berfirman pada (Surat Al Baqarah, ayat 185), “Syahru Ramadlanalladzi unzila fihil-qur’anu hudal lin-nasi wa bayyinatim minal-huda wal-furqan, fa man syahida mingkumusy-syahra falyashum-h, wa mang kana maridlan au ‘ala safarin fa ‘iddatum min ayyamin ukhar, yuridullahu bikumul-yusra wa la yuridu bikumul-‘usra wa litukmilul-‘iddata wa litukabbirullaha ‘ala ma hadakum wa la‘allakum tasykurun”
Artinya, “Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil). Oleh karena itu, siapa di antara kamu hadir (di tempat tinggalnya atau bukan musafir) pada bulan itu, berpuasalah. Siapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya) sebanyak hari (yang ditinggalkannya) pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur.
Sebagaimana diketahui, wahyu keprabon alias pulung kekuasaan, semacam legitimasi ghoib dari semesta memilih pemimpin sebuah negeri. Bertepatan dengan Nuzulul Qur’an adalah hari dimana Indonesia secara administrasi memutuskan memimpin 5 tahun ke depan.
Hasil perhitungan KPU RI sejak Rabu (28 Februari) hingga Senin (4 Maret). Pasangan Prabowo-Gibran meraih 76.888.902 suara di 33 provinsi tersebut. Selanjutnya, Anies-Muhaimin mendapatkan 31.118.204 suara, serta Ganjar-Mahfud meraih 23.461.344 suara.
Pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka meraih 421.605 suara di 127 wilayah PPLN. Pada urutan kedua adalah Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan 120.085 suara, dan posisi terakhir yaitu Ganjar Pranowo-Mahfud Md yang mendapatkan 117.351 suara.
Pak Tani salah seorang Gus menyatakan sejak penetapan Prabowo sebagai Presiden bahwa “Wahyu Keprabon” sudah ditetapkan dalam tiga periode dari Joko Widodo (dua periode) ke Prabowo (satu periode), melalui salah seorang ulama besar dalam satu fatwa hasil laku menembus qolbu, menembus batas langit.
Sebagaimana diketahui “Wahyu Keprabon” ialah Wahyu diberikan melalui laku, melalui pewarisan atau kombinasi keduanya. Demikian yang dipercaya kalangan masyarakat Jawa, khususnya kalangan abangan dan santri pedesaan.
Wahyu Keprabon SBY melalui tirakat guru mursyid dengan Istiqomah menyandang gelar pemimpin melalui proses laku, dunia akhirat. Jokowi dipercaya mendapatkan wahyu keprabon melalui laku prihatin (puasa, ziarah, memohon ke ulama). Gus Dur (KH Abdurahman Wahid) memperoleh Wahyu pemimpin karena laku dari orangtuanya, ketika menembus batas menerima Wahyu Keprabon.
Sudah masyhur bahwa bulan Ramadan diperingati sebagai Nuzulul Qur’an (turunnya Al Qur’an). Apakah sesuai tanggal peringatan atau pada lailatul qadar, yaitu malam kemuliaan, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda antara yang benar dan yang salah.
Peristiwa Nuzulul Quran, terjadi pada 17 Ramadhan 610 M, Nabi Muhammad SAW yang berusia 40 tahun sedang menyendiri di Gua Hira. Tiba-tiba sosok asing dan besar menghampirinya. Sosok tersebut adalah Malaikat Jibril.
Peristiwa ghoib itu membuat Rasulullah SAW gemetar karena terkejut dan ketakutan dengan kehadiran Malaikat Jibril. Malaikat Jibril pun memeluk Rasulullah yang gemetar kemudian mengucapkan kata “Iqra’” sebanyak tiga kali. Kata “iqra” ini memiliki makna “bacalah”.
Rasulullah yang ketakutan pun menjawab “Aku belum mengenal bacaan,”. Kemudian, Malaikat Jibril pun melanjutkan perkataannya dengan ayat Al-Alaq 1-5 yang berbunyi:
Artinya: “Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.”
Surat Al-Alaq ini pun menjadi wahyu pertama sekaligus surat pertama di dalam Al-Quran yang disampaikan kepada Rasulullah SAW. Al-Quran kemudian diturunkan ke bumi secara bertahap selama 22 tahun, 2 bulan, dan 22 hari dan menjadi pedoman hidup umat Muslim hingga saat ini.
Kembali ke pemimpin Nusantara 5 tahun ke depan, dengan (kemungkinan) ibu kota negara baru bernama Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Wahyu Keprabon nampak akan mengalir mengikuti alam semesta dengan segala keindahan takdir dan kesucian memilih pemimpin di antara jutaan mereka yang ingin berkuasa.
Pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di atas kertas sudah mendapat Wahyu Keprabon. Walaupun proses gugatan ke Mahkamah Konstitusi atau jika dapat melalui jalur politik juga sedang menjajaki kemungkinan mempermasalahkan melalui hak angket. Tetapi momen Nuzulul Qur’an hampir bersamaan dengan kepastian administrasi Wahyu Keprabon, sehingga Presiden dan Wakil Presiden, terpilih InsyaAllah tinggal menunggu waktu mengucapkan sumpah dan janji.
Sebagaimana bunyi
Sumpah Presiden (Wakil Presiden) :
“Demi Allah, saya bersumpah akan memenuhi kewajiban Presiden Republik Indonesia (Wakil Presiden Republik Indonesia) dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar dan menjalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada Nusa dan Bangsa”.
Janji Presiden (Wakil Presiden) :
“Saya berjanji dengan sungguh-sungguh akan memenuhi kewajiban Presiden Republik Indonesia (Wakil Presiden Republik Indonesia) dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar dan menjalankan segala undang- undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada Nusa dan Bangsa”. (*)