SIDOARJO (WartaTransparansi.com) – Salah satu kelebihan cabang olahraga sepak bola di Indonesia, ialah karena mampu menyatukan seluruh anak bangsa dari ujung timur Papua sampai ujung barat Merauke, hingga ke pelosok negeri.
“Jadi, bukan karena pinter dan bukan karena jumlah penduduk yang banyak, suatu bangsa berprestasi dalam bidang sepak bola mampu berprestasi. Sebab kalau karena itu bangsa Yahudi atau Israel sudah juara dunia dan negara China atau India sudah juara dunia juga. Tetapi karena bakat, talenta dan kebudayaan suatu bangsa dengan keadaan harus sehati hari berlari dan menimang bola, seperti Brazil dan negara Eropa juga sebagian Amerika Latin, serta Afriza sehingga mudah berprestasi di sepak bola,” kata Exco PSSI, Ahmad Riyadh UB PhD, Kamis (29/2/2024).
Berbicara bersama mantan pemain nasional dan peraih medali emas untuk Tim Pra PON XVII Jatim 2008 di Samarinda Kaltim, Rendi Irwan, pada acara Awarding Ceremony & National Seminar, Kamis (29/2/2024) di Lt 7 Gedung KH Mas Mansyur Univeristas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Riyadh menegaskan bahwa Instruksi Presiden Nomer 3 tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Prestasi Sepak Bola, sangat mendukung percepatan prestasi sepak bola di tanah air.
“Jadi kalau prestasi sepak bola kita mulai kembali juara di SEA Games, dan mampu bersaing di kawasan ASEAN dan Asia, itu karena Inpres dan pemerintah hadir membantu PSSI,” katanya.
Beda dengan jaman sebelumnya, menurut Riyadh, Rendi waktu di Timnas tidak seperti sekarang. “Jadi transformasi sepak bola di Indoensia sejak Inpres khusus sepak bola pada tahun 2019. Semoga ke depan semakin baik dan Tmnas semakin berprestasi,” harapnya.
Kembali ke masalah prestasi. Riyadh menegaskan bahwa karena apa sepakbola berprestasi? Karena kebudayaan suatu bangsa dengan bakat dan talenta serta dukungan pemerintah juga pengelolaan manajer yang profesional.
Rendi Irwan, mantan pemain nasional, Persebaya, PON XVII 2008 Jatim di Kaltim, dan Deltras FC mengaku bahwa dengan mengadakan AP Cup (administrasi Publik Cup) dapat menggairahkan pembinaan.
Rendi mengatakan bahwa pertama, adik adik yang ikut kompetisi di futsal, nanti kalau
potensi bisa bermain di sepakbola.