“Seluruh rakyat Indonesia akan menjadi tanggung jawab kami untuk jaga kepentingannnya. Kami akan menyusun tim pemerintahan yang terdiri dari putra putri terbaik bangsa Indonesia,” katanya.
“Saudara-saudara sekalian, kita harus tetap menunggu hasil resmi KPU. Kita yakin demokrasi Indonesia berjalan baik. Rakyat yang menentukan dan memutuskan, rakyat berhak untuk mendapatkan pemimpin yang memang dikekendaki rakyat Indonesia,” ujarnya seraya melanjutkan, dengan dukungan rakyat, mari kita lihat ke depan. Bangsa hebat selalu melihat ke depan, menyongsong masa depan.
Prabowo juga menyampaikan, jika di saat kampanye yang lalu ada kata-kata keras, sekarang sudah selesai, dan harus bersatu kembali. “Jadi, saya mengajak, mari kita lupakan kata-kata kasar saat kampanye. Soal bertengkar, itu biasa, tapi jangan jadi pertengkaran yang lama-lama. Seluruh tempat yang kami datangi, rakyat ingin kerukunan pemimpin-pemimpinnya, ingin kesejukan. Budaya kita rakyat Indonesia, tidak suka saling menjelek-jelekkan, saling hujat. Ajaran orang tua kami, mikul dhuwur mendhem jero. Kalau Indonesianya, mengangkat yang baik dan memendam yang kurang baik,” katanya.
Terakhir, Prabowo meminta semua pendukung untuk tetap tenang menunggu suara resmi dari KPU.
“Saya kira itu, dan sekali lagi kami tidak ragu-ragu, kalau ada kata dan perbuatan kami kurang berkenan di pihak mana pun kami mohon maaf sebesar-besarnya. Niat kami mengabdi untuk rakyat Indonesia.
Sementara itu, Gibran juga berterima kasih dan menyampaikan permintaan maaf kepada semua pendukung yang sudah berkeringat, dan berdarah-darah yang telah menghabiskan waktu melakukan konsolidasi, kampanye.
“Tiga bulan lalu saya bukan siapa-siapa. Saya dikatain plonga plonga-plongo, dikatain samsul, dikatain ayam sayur, dan lainnya. Tapi, berkat dukungan, doa semua, sekarang saya dan Pak Prabowo sekarang sudah ada di sini. Terima kasih kepada Pak Prabowo yang sudah memberi ruang untuk anak-anak muda seperti saya,” katanya. (*)