“Sejarah membuktikan Bu Mega tak pernah ingkar janji pada konstitusi, pada UUD 1945. Bahkan ketika ada tekanan dalam satu-dua tahun belakangan untuk menyetujui 3 periode dan perpanjangan masa jabatan, Bu Mega kukuh menolak karena itu bertentangan dengan konstitusi. Bahwa kemudian terjadi peristiwa politik luar biasa yang di luar nurani dan cacat etika, itu dihadapi Bu Mega dengan kesabaran dan keyakinan bahwa pada akhirnya kebenaranlah yang akan menang,” ujar Deni, politisi muda alumnus Universitas Airlangga tersebut.
Dengan segala kekukuhan komitmen tersebut, lanjut Deni, rakyat menjadi saksi bahwa yang dibutuhkan negara ini adalah negarawan seperti Megawati yang menjunjung konstitusi, bukan menjegal konstitusi demi kepentingan pribadi dan keluarga.
“Maka pada hari ulang tahun Ibu Mega hari ini, kami para kader bersama rakyat mengucapkan syukur tiada henti karena berkah usia Ibu Mega turut menjaga konstitusi dan kebaikan negeri ini. “Acara tasyakuran yang sederhana khas rakyat digelar di sejumlah titik di Jatim sebagai wujud syukur dengan diiringi doa-doa kebaikan bagi bangsa ini dan Ibu Megawati,” tutur Deni. (*)